Dharmasraya– Langkah mengejutkan diambil oleh pemimpin yang baru saja terpilih, Annisa Suci Rahmadani dengan mengangkat salah seorang pejabat senior dilingkungan pemkab, yang diketahui sebelumnya terindikasi mendukung “kotak kosong” dalam Pilkada serentak 2024 lalu, sebagai Plt sekdakab dharmasraya.
kepala BKPSDM Rabu (21/6/2025) Yusrisal saat dihubungi melalui telepon genggamnya membenarkan. Katanya sesuai dengan surat keputusan bupati nomor 800.1.11.1/53/BPSDM- 2025 tentang penunjukan pelaksana tugas daerah kabupaten dharmasraya ,”ucap Yusrisal sembari menutup sambungan selulernya.
Pejabat tersebut, sekarang menjabat sebagai asisten II bidang ekonomi dan pembangunan. Hal ini menjadi sorotan publik yang diduga kuat pemilih kotak kosong diperhelatan tersebut. Hal ini, sebagai bentuk kritik terhadap calon tunggal dalam pemilu. Dukungan itu sempat memicu kontroversi di tengah kalangan pejabat daerah saat ini.
Tindakan yang diambil oleh pemimpin baru menuai beragam reaksi ditengah masyarakat. Sebagian kalangan memuji langkah rekonsiliasi tersebut sebagai bentuk kedewasaan politik, namun tidak sedikit pula yang mempertanyakan loyalitas di internal pemerintahan baru.
Pengamat politik lokal Armon Restu Budi,SH, Sp, Not menilai keputusan ini berani namun strategis.
“ Ini sinyal bahwa ingin membangun pemerintahan yang inklusif. Tapi tentu ia harus memastikan semua pejabat yang diangkat benar-benar siap bekerja di bawah visi barunya yakni ” dharmasraya sejahtera merata ,” katanya.
Langkah ini dinilai bisa menjadi preseden baru dalam dinamika politik lokal, di mana perbedaan pilihan politik tidak lagi menjadi hambatan untuk berkontribusi dalam pemerintahan,” cetusnya.
Birokrat senior Benny Muhktar mengatakan menyoal soal Plt sekda ,jika memang yang bersangkutan terindikasi kotak kosong tentu akan menjadi beban moril bagi dirinya. Namun secara politik sah – sah saja,’ timpal Benny yang juga pernah menjabat sekdakab dharmasraya itu.
Ditambahkan Benny yang pernah menjabat sebagai wakil Wali Kota Payakumbuh itu, dalam dunia perpolitikan tidak ada teman abadi dan tidak ada pula musuh yang abadi, itu semua kembali kepada pemimpin yang baru bagaimana ia menyikapinya, ” tukasnya.SP.
Discussion about this post