PAINAN – Pembangunan jalan Bayang-Alahan Panjang yang akan menghubungkan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dengan Kabupaten Solok yang saat ini masih dalam pengerjaan, ditarget tuntas tahun 2021.
Pembangunan tersebut optimis terjapai sesuai target, karena pendanaan untuk pembangunan ruas jalan dengan panjang mencapai 49 kilometer itu telah diabil alih oleh pusat melalui Dana Pendapatan Belanja Negara (APBN).
“Upaya itu harus dilakukan, agar pelaksanaan pembangunanya bisa cepat tuntas, karena sudah menggunakan dana APBN,” kata Bupati Pessel, Hendrajoni, Selasa (8/12).
Dijelaskannya bahwa pada 2020 ini, pemerintah pusat melalui APBN telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 70 miliar.
“Karena sebelumnya pembangunan ruas jalan Bayang-Alahan Panjang yang menghubungkan Pessel dengan Kabupaten Solok sangat lambat, sehingga saya meminta kepada presiden agar pembangunanya diambil alih oleh pusat. Permintaan itu terkabul sebagaimana pengalolasian anggaran melalui APBN sebesar Rp 70 miliar itu. Memasuki tahun 2021 ini, kita akan kembali mengupayakan pengalokasian anggarannya melalui APBN,” ucapnya.
Dia menambahkan bahwa selain bisa menjadi jalur alternatif, keberadaan ruas jalan itu nanti juga akan memberikan dampak ekonomi bagi dua daerah. Tentunya dengan berbagai potensi yang memiliki.
Disampaikanya bahwa Alahan Panjang di Kabupaten Solok adalah daerah penghasil berbagai jenis sayuran. Sedangkan Pessel merupakan daerah penghasil ikan segar.
“Dengan terbukanya jalur ini nanti, maka pasokan kebutuhan masyarakat antar dua daerah ini akan berjalan lancar. Ini jelas memberikan keuntungan secara ekonomi, disamping ruas jalan ini juga bisa dijadikan sebagai jalur alternatif, karena Pessel hingga saat ini masih memiliki satu poros jalan untuk menuju Kota Padang,” ungkapnya.
Plt kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Pessel, Syariwan, mengatakan bahwa untuk menuntaskan jalan Bayang-Alahan Panjang tersebut, anggaran yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp 477 miliar.
“Anggaran sebesar Rp 477 miliar itu, untuk pembangunan fisik jalanya Rp 332 miliar, dan sisanya sebesar Rp 45 miliar untuk pembangunan jembatan. Karena besarnya anggaran yang dibutuhkan, sehingga sangat tepat pembangunannya diambil alih oleh pusat sebagaimana saat ini,” timpalnya. (Robi)
Discussion about this post