Padang Pariaman — Tak bisa dipungkiri lagi, kalau pembangunan fisik seperti jalan dan irigasi di Kabupaten Padang Pariaman tidak merata. Dilihat pembangunan arah utara terutama Kecamatan Limo Koto Kampung Dalam, pembangunan jalan diprioritaskan setiap tahun. Seperti pekerjaan jalan sampai ke pelosok desa sudah diaspal hotmix dengan mulus.
Sementara pembangunan sarana jalan desa di wilayah selatan sangat minim sekali, dan bahkan ada jalan desa yang tidak tersentuh pembangunan sama sekali.
Begitu juga dengan jalan desa yang hancur, tidak pernah menjadi perhatian oleh pemerintah daerah. Sebut saja jalan di Korong Padang Baru Ganting, Nagari Lubuk Alung.
Kondisi jalan yang hampir 2 km ini hancur, dan sangat susah dilalui.
“Di kala hujan badan jalan ini bagaikan kubangan kerbau,” ungkap Mahyudin tokoh masyarat setempat yang ditemui media ini kemaren siang, Kamis (11/6).
Hancurnya jalan ini disebabkan setiap hari dilalui oleh kendaraaan berat dalam mengangkut Galian C.
Lalu lalangnya kendaraan berat ini tentu tidak lepas dari kontrol Dinas Perhubuhan Kab. Padang Pariaman dalam menertibkan kendaraan yang bertonase berat, yang melalui jalan kelas 3 ini.
Seperti pengamatan wartawan media ini, ratusan truk tonase berat setiap hari melali jalan desa membawa sirtu melewati jalan Padang Baru Gantiang dari Nagari Sikabu.
Wali Nagari Lubuk Alung, Hilman yang dikonfirmasi mengatakan, sudah lelah rasanya membuat surat kepada bupati tapi permohonan kami ini masuk tong sampah. “Entah sudah berapa kali kita mengajukan proposal permohonan agar jalan jalan yang hancur itu dapat diperbaiki. Tapi sejauh ini tidak ada respon dari bupati,” ungkapnya dengan nada kecewa. (Josep)
Discussion about this post