Bukittinggi — Sesuai dengan bagian utama tujuan penyelenggaraan Pesta Budaya Seni Pameran Dagang dan Industri (Pedati) yang sempat tertidur selama satu dasa warsa terhadap pelaku ekonomi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) di Bukittinggi khususnya memang dirasakan.
Seperti diungkapkan Yudi, salah seorang warga kelurahan Saluran, yang menjual gambar untuk mainan anak-anak di Lapangan Kantin, diantara pelaku UMKM, mengakui dampak positif dari penyelengaraan Pedati kali ini.
Yudi yang sudah berjualan mainan anak-anak selama lima tahun di lapangan Kantin, ikut memasang tenda sendiri di luar stand yang dpasang panitia ikut menggelar barang dagangannya setelah mendapat izin.
Kendati tidak menghitung secara persis berapa omzet penjualannya setiap hari, namun Yudi mengakui melebihi penjualan hati biasa di luar kegiatan Pedati.
“Alhamdulillah, sejak dimulai penyelenggaraan Pedati jumlah gambar mainan anak-anak yang saya jual melebihi hari-hari biasa,” jelas Yudi.
Selain lebih ramai pengunjung, Yudi, juga menyebutkan bertambahnya jumlah penjualannya, karena ia bisa berdagang lebih lama dari pagi sampai kegiatan Pedati ditutup tengah malam.
Sebelumnya Ketua Panitia Pedati XII/2022, Martias Wanto yang juga Sekdako Bukittinggi menjelaskan dampak “simbiosis mutualis” terhadap masyarakat dibuang seni budaya dan ekonomi. (Pon)
Discussion about this post