Tanah Datar – Walau saat ini masih pandemi Covid-19, Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Negeri Padang (LP2M UNP), buktikan kepeduliannya terhadap Nagari binaanya. Dengan kembali menggelar pembinaan teruntuk masyarakat Nagari Andaleh Baruh Bukik, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (09/10/21) Pukul 09:15 WIB.
Dalam rangka “Pengembangan Produk Berbasis Aren yang Berwawasan Lingkungan”, bertempat di aula kantor Wali nagari Andaleh Baruah Bukik tahun kedua.
Jika melihat kondisi saat ini, banyak kegiatan terpaksa batal/diundur pelaksanaan nya di saat pandemi. Karena refocusing, anggaran tersebut dialihkan untuk penanganan Covid-19.
Namun, tidak pada pelaksanaan kegiatan yang di gelar LP2M UNP saat ini. LP2M UNP berkomitmen, memberikan yang terbaik bagi nagari yang menjadi binaan nya. Itu disampaikan oleh Ketua Koordinator pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat Drs. Zul Azhar, M.Si saat di wawancarai awak media.
“Kegiatan ini, didanai oleh UNP. Sebagai bentuk keseriusan UNP melalui LP2M dalam membangun nagari binaanya, salah satunya nagari Andaleh Baruh Bukik ini,” kata Dosen Fakultas Ekonomi UNP tersebut.
Nagari Andaleh Baruh Bukik sendiri merupakan, salah satu “Rintisan Nagari Binaan” LP2M UNP. Untuk kegiatan sebelumya, yang pertama di gelar pada 2020 silam.
Program yang disampikan pada kegiatan ini, ada empat. Pertama Disain Cetakan Gula Aren, 2. Pupuk Kompos dari Kulit Buah, 3. Sigai Anau dari Baja Ringan, dan yang terakhir Hilirisasi Berbasis Ijuk Aren.
Wali nagari Andaleh Baruh Bukik Albayani Dt. Paduka Besar dalam sambutanya, mengucapkan terima kasih kepada LP2M UNP yang sudah menggelar kegiatan tersebut.
“Saya selaku Wali nagari Andaleh Baruh Bukik, mengucapkan terima kasih kepada LP2M UNP. Karena, kegiatan ini merupakan kegiatan tahun kedua yang digelar, setelah tahun 2020 lalu,” kata Dt. Besar.
Usai menerima pengarahan dari LP2M, masyarakat peserta pelatihan langsung melakukan praktek, yang di pandu langsung oleh pengurus LP2M. Praktek diantaranya, pengolahan pupuk kompos menggunakan kulit buah tab (kolang-kaling), dan pembuatan sigai menggunakan baja ringan.
Untuk pengelolaan pupuk kompos, dijelaskan oleh Hari Setia Putra, SE., M.Si kepada awak media proses pengolahannya saat sesi wawancara.
“Pengelolaan pupuk kompos ini, sebenarnya adalah bagaimana caranya kita mengolah limbah dari buah kolang Kaling, yang dirubah menjadi pupuk kompos. Untuk prosesnya gampang, kita menggunakan kulit kolang-kaling yang di campur menggunakan pupuk kandang/kotoran ternak (sapi) kemudian dimasukan kedalam wadah. Ketika kulit kolang-kalingnya sudah menjadi limbah, dicampur dengan EM4 yang berfungsi mengurai zat-zat kimia yang ada pupuk tersebut, kemudian didiamkan selama10-15 hari dengan kondisi, ditutup plastik dan terikat,” jelas Hari.
Selanjutnya untuk pembuatan Sigai dari baja ringan disampaikan oleh, Dr. Syamwil, M.Pd., saat sesi wawancara.
“Pembuatan Sigai menggunakan baja ringan ini, untuk mengurangi resiko. Karena, kalau Sigai pada umumnya berbahankan bambu. Untuk ketahanannya diperkirakan, mampu bertahan selama 2 tahu. Sedangkan Sigai yang terbuat dari baja ringan ini sendiri, diperkirakan mampu bertahan lama/jangka panjang. Karena baja ringan ini, antikarat, dan tidak mudah patah,” terang Syamwil.
Terlihat masyarakat yang ikut kegiatan ini, sangat antusias. Itu terbukti dengan praktek yang dilakukan, berhasil menghasilkan sigai berbahan baja dan pupuk kompos, buatan tangan masyarakat (peserta).
Ketua kegiatan pengabdian masyarakat menambahkan “Kegiatan ini adalah salah satu bentuk pengabdian yang dilakukan oleh Dosen di Perguruan Tinggi. Guna dapat memberikan kontribusi, terhadap masyarakat dan lingkungan,” tambahnya.
Tidak tanggung-tanggung, untuk prakteknya sendiri, Ketua kegiatan menyediakan/memfasilitasi masyarakat mulai dari bahan, hingga peralatan yang digunakan, saat praktek.
“Pada intinya, solusi Rintisan Nagari Binaan ini nantinya, dimaksudkan untuk membantu pengembangan Hilirisasi Produk Berbasis Aren dan pemecahan masalah. Baik yang dihadapi oleh petani/pengusaha Aren khususnya dan kelompok petani Aren pada umumnya,” ungkapnya.
Beliau mengharapkan semua pihak yang terlibat, baik perangkat Nagari dan masyarakat setempat dapat berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat petani Aren dan Home Industry ini.
“Untuk disain cetakan gula aren, kemaren kita sudah praktekan juga,” tutup Zul Azhar.
Wali nagari turut menambahkan, ia menyampaikan rasa syukur serta terima kasih yang banyak kepada UNP, yang telah mempercayai nagarinya menjadi salah satu, nagari binaan.
“Dengan dilakukanya pembuatan Sigai menggunakan baja ringan ini, semoga dapat meminimalisir masyarakat yang jatuh pada saat memanjat pohon aren,” tutupnya.
Peserta kegiatan, Pen (46) pemuda Jorong Baruh Bukik mengungkapkan, sangat senang dan berterima kasi kepada penyelenggara kegiatan. Karena, hasil dari kegiatan tersebut langsung bisa ia gunakan.
“Sungguh luar biasa, yg bapak kasih. Sangat bermanfaat bagi kami. Kami, ucapkan banyak teima kasih, semoga allah membalas kebaikan bapak,” ucapnya melalui pesan WhatsApp, Sabtu (09/10/21).
Hadir dalam kegiatan ini, Wali nagari Andaleh Baruh Bukik Albayani Dt. Paduka Besar, Ketua kegiatan pengabdian masyarakat dari LP2M UNP beserta rombongan Drs. Zul Azhar, M.Si., Dr. Syamwil, M.Pd., Hari Setia Putra, SE., M.Si., Dr. Zadrian Ardi, S.Pd., M.Pd., Kons, Sekretaris Camat Sungayang dan seluruh peserta kegiatan.
Dalam kegiatan ini, turut hadir Sekretaris Camat Sungayang (Sekcam), serta tokoh masyarat. Giat tersebut, berjalan hikmat dan tentunya, digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Protkes).
(Spa)
Discussion about this post