(Solok Kota – RI) Satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) asal Kota Solok, Sumatera Barat yang dirawat di RSUP M. Djamil akhirnya dinyatakan negatif COVID-19 setelah menerima hasil pemeriksaan swab pada Jumat.
“Alhamdulillah satu PDP dari Solok, M (31) berjenis kelamin perempuan, asal Kelurahan Tanah Garam hasil swabnya dinyatakan negatif COVID-19. Jadi di Solok belum ada satu pun kasus positif COVID-19,” kata Juru Bicara COVID-19 Kota Solok Ambun Kadri di Solok, Jumat malam.
Ia menjelaskan kronologis awalnya, pada 27 Maret 2020, saudara M mulai cuti untuk melahirkan dari tempat kerjanya di Sijunjung. Sebelumnya M bolak balik ke Kota Solok- Sijunjung untuk bekerja.
Pasien M yang sedang hamil melakukan kontrol kehamilan terakhir dengan dr. Yufi, Sp. OG, dengan kehamilan 36 – 37 minggu yang hasil pemeriksaannya tidak ada permasalahan dan keluhan.
Lalu pada 18 April 2020, sekitar pukul 01.00 WIB terjadi kontraksi, rencana awal pasien M akan dibawa ke RSIA Ananda, namun karena suatu hal, suaminya membawa M untuk melakukan pemeriksaaan ke RS Bunda di Padang.
Sekitar pukul 03.00 WIB, di RS Bunda Padang, setiap pasien yang datang dianggap COVID-19 dan dilakukan prosedur tetap yang disarankan oleh dr.Dovi, Sp. OG untuk dilakukan pemeriksaan rontgen, labor dan CT scan.
Dari hasil labor didapatkan adanya indikasi mengarah pada pneumonia dan kultur rontgen paru bawah mengarah pada kasus COVID-19. Dr. Dovi, Sp.OG menganjurkan pasien untuk langsung menuju RSUP M. Djamil untuk diperiksa lanjut, namun suaminya menolak dan membawa M ke Solok.
Kemudian pada 19 April 2020 sekitar pukul 16.00 WIB, M masuk ke RS Mohammad Natsir Solok, pihak M. Natsir melihat hasil pemeriksaan sebelumnya dan langsung merujuk pasien M ke RSUP M. Djamil di Padang.
Selanjutnya pasien M melahirkan dengan sectio caesaria (SC) di RSUP M. Djamil di Padang dan pada 20 April 2020, di RSUP M. Djamil dilakukan pengambilan swab untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Dan pada 24 April 2020 hasil swab pasien M keluar dan dinyatakan negatif. Jadi saya minta masyarakat tidak menyebarkan isu yang tidak benar dan mendukung program PSBB yang dilakukan pemerintah,” sebutnya.
Pihaknya meminta masyarakat untuk bersabar dan tidak keluar rumah dulu kecuali untuk hal yang mendesak agar memutus rantai penularan COVID-19 di Solok dan Sumbar.
Menurutnya, Satgas Kelurahan akan membantu warganya jika ada yang masuk PDP dengan melakukan pemantauan bersama surveilens puskesmas.
Jika warga tidak bisa melakukan isolasi mandiri pihaknya menyediakan RSUD Kota Solok di Banda Panduang sebagai tempat isolasi PDP dengan gejala ringan. Dan jika PDP gejala berat akan langsung ke RSU Mohammad Natsir dan RSUP M.Djamil.
“Saat ini data setempat menunjukkan jumlah pelaku perjalanan dari daerah terjangkit (PPT) sebanyak 421 dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sudah menurun hingga 12 orang,” sebutnya. Cha
Discussion about this post