KAB. SOLOK — Partai Bulan Bintang dan Hanura memutuskan untuk mengusung Ismael Koto berpasangan dengan Edi Candra dalam Pilkada Kota Solok 09 Desember 2020. Kedua putera terbaik kota solok itu mengaku sudah memperoleh SK dari PBB dan Hanura.
Menurut Ismael Koto yang juga Mantan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Solok, ia sudah menerima SK Penetepan dirinya sebagai Paslon Walikota dan Wakil Walikota Solok periode 2021-2026 dari kedua partai itu. Hal ini menjawab teka-teki dan desas-desus yang berkembang dimasyarakat serambi madinah tentang arah politik pasangan IKO-EDI tersebut pasca pencalonannya digagalkan oleh Partai Gerindra dengan menunjuk Reinier dan Andri Maran sebagai pasangan wako dan wawako solok yang mereka usung dalam pilkada mendatang.
Rekomendasi dari PBB ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Prof. Yusril Ihza Mahendra dan Sekjen Ir. Afriansyah Noor, M.Si dan rekomendasi dari Partai Hanura juga telah dikantongi pasangan ini. Empat kursi di DPRD Kota Solok menjadi milik mereka.
Kembali munculnya pasangan IKO-EDI dalam kancah pilkada di serambi madinah itu tidak menutup kemungkinan Partai Gerindra akan merapat dan berkoalisi, sebab menurut Ismael Koto, pihaknya terus berkomunikasi dengan Partai Gerindra. “Tunggu saja, Insha Allah akan ada dua parpol lagi yang akan merapat, mudah-mudahan ini tidak berubah. Partai Gerindra Kota Solok juga kami tetap menjalin komunikasi, kami sangat berharap DPP Gerindra memberikan rekomendasi juga,” ungkap dia saat dikonfirmasi hari Kamis, 20 Agustus 2020 via Selullar.
Kata Ismael Koto, politik yang dinamis tidak membuatnya baper. Ia memahami dan maklum bahwa keputusan di Partai Gerindra bergantung pada kehendak Prabowo Subianto sebagai pemegang komando. Namun, dirinya mengakui sedikit merasa terdzalimi akibat adanya praktek politik uang di internal partai itu. Sebab, menurut dia, dirinya bersama Edi Candra satu-satunya pasangan yang mendaftar ke Gerindra dan ikut penjaringan bakal calon di partai itu. “Namun sayang, meski sudah siap memberi bantuan ke Gerindra sebesar Rp. 400 Juta, ternyata orang membayar Rp. 700 Juta, rekomendasi keluar tapi kepada pembayar terbanyak,” cetusnya.
Yang jadi catatan adalah, kami bersama Pak Edi Candra satu-satunya yang mendaftar ke Gerindra dan ikut konvensi dan hasilnya sudah diserahkan kepada DPD Gerindra Sumbar maupun DPP, tetiba keluar SK kepada eksternal yang tidak pernah mendaftar ke partai. Atas itupun saya sudah menyatakan sanggup memberi bantuan ke Partai Gerindra sebesar Rp. 400 Juta, tapi kemudian ada photo chek senilai Rp. 700 Juta untuk mengambil alih dua kursi di Parlemen, jika memang itu ditender ya tak masalah. Kami sanggup tapi gelarlah secara lelang terbuka, kenyataannya itu tidak terbuka,” sebut Ismael Koto. Belum ada konfirmasi resmi kepada Partai Gerindra tentang kabar uang sebesar Rp. 700 Juta ini, namun Ismael Koto menyatakan, jika Partai Gerindra mengusung calon dari eksternal partai, tentu ada pesan moral bagi masyarakat tentang partai besutan Prabowo Subianto ini. Menurutnya, masyarakat perlu tahu, seperti apa Gerindra di Sumbar ini.
Saya akan senantiasa patuh terhadap perintah dan keputusan partai. Tapi tentu dengan mekanisme, etika dan proses yang benar. Masyarakat akan menilai sendiri seperti apa Partai Gerindra di Sumbar, dan seperti apa etika dan moral pihak-pihak eksternal partai yang berusaha merebut ini dengan cara-cara yang tidak berprikemanusiaan,”tutur dia.
Bergerak dalam kesenyapan hingga mengantongi dua SK Partai sekaligus membuktikan Ismael Koto dan Edi Candra yang tak asing lagi bagi masyarakat kota itu benar-benar ingin memajukan kota, ia mengaku tidak ingin menyia-nyiakan pergerakan tim dan relawan yang militan, bahkan tak ingin mengecewakan warga kota itu dengan mundur kebelakang. Sikapnya itu menurut dia guna membuktikan dia serius berniat memajukan daerahnya.
Kabar tentang diusungnya pasangan Ismael Koto dengan Edi Chandra didalam Pilkada Kota Solok oleh Partai Hanura dibenarkan salah satu anak muda Kota Solok, Alfajri Pratama. Kata dia, syarat dukungan parpol 20% untuk maju dalam Pilkada Kota Solok sudah dimiliki pasangan IKO-EDI. Hal itu dapat menjadi motivasi dan penyemangat tim dan relawan pasangan itu yang sempat turun akibat tak adanya partai politik pengusung pasangan itu pasca tidak dicalonkan oleh Partai Gerindra.
Kami akui, semangat tim dan relawan memang sempat kendor akibat manuver politik akibat tidak diusungnya paslon IKO EDI oleh Partai Gerindra. Dengan begini, mentalitas tim dan relawan akan bangkit kembali. Kerja dan usaha IKO EDI yang didukung PBB dan Hanura membuktikan bahwa pasangan ini teruji, kuat dan tangguh serta layak memimpin kota kita. Yang utama, kami sebagai tim dan relawan bangga dan bahagia dan Alhamdulillah sampai saat ini tim dan relawan tetap solid, bertahan dengan situasi yang ada,”papar Fajri, tokoh muda kota solok yang telah sejak awal berdama Ismael Koto dan Edi Chandra. *** Risko Mardianto
Discussion about this post