Tanah Datar – Salah satu tema yang diangkat saat Kecamatan Sungayang menggelar Pawai Alegoris pada Selasa (20/8) pagi adalah Era Pra Kemerdekaan. Pawai ini diikuti oleh berbagai sekolah di Kecamatan Sungayang, mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Selain itu, seluruh nagari di kecamatan ini juga turut berpartisipasi, menambah semarak acara tahunan ini.
Siswa-siswi dari SD, termasuk SDN 03 Sungayang, dengan penuh semangat menggambarkan berbagai peristiwa sejarah yang terjadi selama masa kolonial, mulai dari kehidupan masyarakat di bawah tekanan penjajah hingga perjuangan para pahlawan nasional dalam merebut kemerdekaan. Kostum yang dikenakan menambah kesan dramatis, dengan beberapa siswa berperan sebagai pejuang dengan pakaian tradisional, sementara yang lain mengenakan seragam kolonial yang menggambarkan suasana pada masa itu.
Acara yang penuh warna ini dimulai dari Lapangan Pulai Sungayang sebagai titik start dan berakhir di Lapangan Bungo Setangkai Nagari Sungayang. Pawai semakin meriah saat dentuman musik marching band bergema, menandakan secara resmi dimulainya pawai tersebut.
Pawai ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-79.
Dalam sambutannya, sekaligus membuka secara resmi acara Pawai Alegoris, Camat Sungayang, Narti, menyampaikan harapannya agar acara ini mampu menumbuhkan rasa cinta tanah air.
“Pawai alegoris ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan memperkuat kembali rasa nasionalisme kita. Kita diingatkan kembali akan semangat para pejuang dalam merebut kemerdekaan, serta perjuangan masyarakat kita di masa penjajahan. Oleh karena itu, tema yang diangkat mencakup masa prakemerdekaan, pascakemerdekaan, dan juga adat salingka nagari,” ujarnya.
Selanjutnya Kepala Sekolah SDN 03 Sungayang, Gustiwarman, melalui Kharisma Khairunnisaa, menyampaikan bahwa para siswanya telah memberikan penampilan terbaik mereka dalam acara pawai tersebut. Ia juga menekankan bahwa melalui partisipasi ini, diharapkan para siswa dapat benar-benar merasakan dan memahami betapa beratnya perjuangan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan.
“Dengan mengangkat tema pra-kemerdekaan, kami berharap siswa-siswi kami dapat merasakan bagaimana kondisi sebelum kemerdekaan. Tidak hanya sekadar mendengar cerita sejarah, tetapi juga berperan aktif dalam menggambarkan situasi pada masa penjajahan melalui peran masing-masing dalam pawai ini. Kami sebagai guru berharap, generasi muda kami ini dapat menghargai kemerdekaan yang telah diperoleh dengan susah payah. Karena melalui peran mereka dalam pawai ini, mereka sudah merasakan betapa pedihnya masa penjajahan,” ungkapnya.
Acara ini kemudian ditutup dengan penampilan dari berbagai peserta di Lapangan Bungo Setangkai, yang menjadi puncak dari seluruh rangkaian kegiatan pada hari itu. (Spa)
Discussion about this post