Pariaman — Tertutup dan tidak transparannya Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pariaman dalam mengelola aset daerah, disertai kuatnya aroma indikasi konspirasi dan patgulipat di lingkungan sekretariat daerah, diduga keras menjadi pemicu Pj Walikota Pariaman Roberia angkat koper dari rumah dinas atau Pendopo Walikota Pariaman.
Roberia pejabat eselon II Kementerian Hukum dan HAM itu memilih minggat dari rumah dinas dan meninggalkan semua fasilitas daerah sebagai Penjabat Walikota Pariaman, Sabtu sore (28/10). Padahal Roberia, baru hitungan 15 hari menjabat BA 1 W.
Tampaknya Roberia pintar membaca situasi, ia tak ingin terjebak dalam konspirasi persoalan aset yang diduga sudah menggurita, sejak ditinggalkan oleh Walikota Pariaman sebelumnya, yakni Genius Umar.
Benar saja, Roberia yang dihubungi media selepas sholat Magrib, Sabtu (28/10), membenarkan dirinya memilih minggat dari pendopo menuju kampung halamannya Baso, Bukittinggi dengan menggunakan kendaraan mobil rental yang disopiri sendiri.
“Sulitnya mereka (pejabat Sekdako Pariaman) untuk memberikan informasi tentang persoalan aset tentu membuat kita muak. Saya tidak mau nyinyir dalam persoalan aset ini. Sudah 2 minggu lebih saya tempati rumah dinas dan menjadi Pj Walikota Pariaman namun informasi tentang aset ini belum juga diberikan,” terangnya.
Selain itu, dirinya harus terpaksa meminta tagihan pembelian seragam pelantikan Pj Walikota karena belum melakukan pembayaran. “Kalau untuk pakaian seragam saat pelantikan kemaren itu saya terpaksa harus minta, sebab saya juga hutang kepada orang. Dan itupun pembayaran tagihan menggunakan tulisan tangan, bayangkan tuh. Seragam pelantikan itu saya tinggal di rumdis,” sesal Roberia pada media.
Lebih jauh Roberia menyebutkan, dirinya sudah menekankan hal ini ke aparat penegak hukum baik kejaksaan dan kepolisian, jika ada anak buahnya yang bermain dalam penyelewengan kedinasan, agar segera ditindak.
“Saya sudah pesankan pada kejaksaan dan kepolisian untuk tidak sungkan melakukan penindakan kepada anak buah saya, jika mereka terlibat penyelewengan. Saya tegaskan tidak akan memberikan bantuan hukum. Bayangkan lah, saya bekerja untuk rakyat, saya taunya sebagai walikota hanya untuk bekerja, setiap hari tamu saya ada, sementara kejelasan tidak ada,” tegasnya.
Masih menurut Roberia, dirinya akan segera menghadap ke pusat hari Senin besok. “Jadi Senin besok sampai Selasa saya di Jakarta ada evaluasi ke kementerian se-Indonesia. Saya cuma bawa satu stel baju PDH saja, karna hanya ini yang ada, ya saya bawa saja dari pada repot, kan,” ujarnya.
Menurut informasi yang diterima media, Roberia minggat dari rumdin seorang diri didampingi teman pribadinya menuju kampung halaman. Bisa dipastikan Pendopo Walikota Pariaman hari ini dikosongkan, termasuk sopir dinas, ajudan, pramusaji dan sespri juga ikut meninggalkan pendopo yang disaksikan oleh Dayat selaku petugas Bagian Umum, Setdako Pariaman. Sedangkan seluruh fasilitas untuk kedinasan walikota lainnya ditinggalkan. (Idm)
Discussion about this post