Kota Pariaman — Pastikan Satu Rumah Satu Industri Rumah Tangga Berjalan, yang merupakan salah satu program unggulan pemerintahan yang dipimpinya, Wali Kota (Wako) Pariaman Yota Balad turun ke lapangan.
“Hari ini saya didampingi oleh istri mendatangi salah satu rumah warga di Kelurahan Karan Aur, untuk memastikan program unggulan kami Pusat Kreativitas Keluarga : Satu Rumah Satu Industri Rumah Tangga, sesuai peruntukanya, dan ini sangat diterima olah warga penerima manfaat,” ujar Yota Balad ketika mendatangi salah satu penerima program ini, Gusnawita, perempuan kelahiran 2 Agustus 1982 di Kelurahan Karan Aur, Kecamatan Pariaman Tengah, Jum’at siang (20/6/2025).
Lebih lanjut ia mengatakan dengan adanya industri rumah tangga, keluarga dapat memiliki sumber pendapatan tambahan di luar pekerjaan utama. Hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga dan membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Hal ini yang kami maksudkan, dengan menggandeng ibu rumah tangga yang memang membutuhkan bantuan pemerintah untuk dirinya dapat berdagang, atau berjualan, apalagi basik ibu Wit ini dulunya pernah berjualan, tetapi karena gerobaknya rusak, maka dirinya tidak bisa berjualan, untuk itu kami hadir untuk membantu nanti memperbaiki gerobak dan memberikan modal,” ungkap orang nomor satu di Kota Pariaman ini.
Yota Balad menjelaskana bahwa industri rumah tangga seringkali berbasis pada potensi sumber daya lokal, baik bahan baku maupun keterampilan masyarakat. Hal ini membantu mengembangkan potensi ekonomi daerah dan melestarikan kearifan lokal.
“Industri rumah tangga memberikan kesempatan bagi perempuan untuk berkarya dan mandiri secara ekonomi. Hal ini berkontribusi pada peningkatan peran perempuan dalam kesejahteraan keluaraga, di tengah keterbatasan yang mereka alami saat ini,” tukasnya.
Pada kesempatan ini, Yota Balad dan istri Ny. Yosneli Balad juga memberikan sedikit uang saku serta sembako kepada Gusniwati yang biasa disapa Wit ini, karena melihat kondisi rumah mereka yang tidak layak huni.
“Kami juga akan mengusulkan agar ibu Wit ini merima bantuan rumah tidak layak huni (RTLH), dan kami harap dapat segera diperbaiki menjadi rumah yang layak huni, apalagi dengan jumlah orang yang ditampung di rumah ini sebanyak 7 orang, ayah dan ibu serta 5 orang anak mereka, sehingga memang harus dibangun rumah yang layak untuk mereka tempati,” tutupnya. (J)
Discussion about this post