Padang Pariaman — Ketua Fraksi Partai Gerindra Padang Pariaman Happy Neldy menyayangkan tidak diaktifkannya check point pemeriksaan Covid-19 selama masa PSBB di pintu masuk Padang Pariaman. Terutama yang berada di Pasar Baru, Batang Anai yang menghubungkan dengan Kota Padang.
Pasalnya, posko check point yang tersebar di seluruh penjuru batas daerah yang menghubungkan dengan daerah tetangga itu, sejak dua pekan terakhir, tak ada lagi petugas jaga check point di lokasi itu.
“Bahkan, saat Lebaran ini posko itu juga tidak diaktifkan atau ditutup. Padahal, informasi terakhir yang kami dapatkan, ada lagi hasil warga positif terinfeksi virus corona berdasalkan hasil pemeriksaan swab. Lokasinya di Lubuk Alung,” kata ketua DPC Partai Gerindra Padang Pariaman ini.
Happy menyebut, seharusnya di Padang Pariaman check point jangan ditutup tapi diteruskan sampai berakhirnya PSBB (pembatasan sosial berskala besar) di Sumbar sampai 29 Mei mendatang. “Kami mendesak Pemkab Padang Pariaman atau Bupati Ali Mukhni kembali mengaktifkan posko check point untuk pintu masuk Padang Pariaman. Baik dari Padang, Agam, Tanah Datar, Kota Pariaman dan lainnya,” katanya.
Menurutnya, penutupan check point sudah 15 hari yang lalu. Sesuai informasi rapat dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Padang Pariaman yang dihadiri oleh Sekda. Mereka beralasan tidak ada anggaran untuk mengaktifkannya.
“Kami sebagai wakil rakyat meminta posko check point itu harus tetap diadakan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Padang Pariaman. Namun bukan berlanjut tapi malah ditutup. Sehingga orang masuk Padang Pariaman bebas masuk dan keluar tanpa ada pengecekan terlebih dahulu,” katanya.
Sementara untuk daerah yang ada warganya kembali positif corona, Happy meminta segera memaksimalkan sosialisasi. “Kami akan minta Wali Nagari setempat untuk lebih memperhatikan warganya. Kami juga akan mengusahakan alat pelindung diri (APD) tambahan untuk Puskesmas sekitar,” katanya. (red)
Discussion about this post