Dharmasraya – Pasca Sidak Senen(14/04/2025) Bupati Annisa Suci Ramadhani dan Wakil Bupati Leli Arni melihat kondisi UPT-ALKAL (Unit Pelaksana Teknis Alat dan Perbekalan) dalam keadaan berantakan dan ada ditemukan alat yang rusak berat , maka Bupati sebagai kepala daerah memiliki tanggung jawab untuk segera mengambil langkah-langkah perbaikan.
Begini kata sekretaris komosi II DPRD dharmasraya Chuyank Boy ,S,Si. Katanya pihak UPT- ALKAL sebelumnya sudah kami panggil dan mempertanyakan soal peralatan dinas PUPR tersebut. Katanya alat itu ada sekitar 8 unit , yang layak dipakai satu unit dan selebihnya kenapa..?. Kemudian mobil tarado dimana keberadaan kok seperti tidak telihat.
Sementara anggaran untuk anggaran perbaikan diusulkan oleh pemda dan di sahkan pula oleh DPRD. Jadi, kalau sudah begini besar pasak dari pada tiang. Padahal ini merupakan aset daerah untuk peningkatan pendapatan asli daerah ( PAD ).
Dia berharap kepada bupati agar memanggil dan mevaluasi kepala UPT – ALKAL yang sebelumnya, untuk dimintai pertanggungjawaban, termasuk menjelaskan penyebab kondisi soal berantakkannya peralatan tersebut. Dan apa yang sudah dilakukan untuk memperbaikinya.
Selanjutnya melakukan Audit atau pemeriksaan Internal,
jika ada dugaan ada penyalahgunaan wewenang, kelalaian, atau korupsi, maka perlu dilakukan audit oleh Inspektorat Daerah atau BPKP.
Setelah sidak sebut Chuyank bupati menyusun rencana pembenahan, dengan
membentuk tim perbaikan dan menunjuk pejabat sementara untuk membenahi manajemen, tata kelola, dan fasilitas UPT- ALKAL.
Namun, jika ditemukan pegawai yang lalai atau tidak menjalankan tugas dengan baik bisa dikenakan sanksi sesuai PP No. 94 Tahun 2021 tentang disiplin PNS.
Tak hanya itu tingkatkan pengawasan dan monitoring setelah dibenahi, harus ada sistem pengawasan rutin agar kejadian serupa yang terjadi sebelumnya tidak terulang kembali.
Hendrianto Dt. Bandaro Panjang dari komisi II DPRD menpertagas . Katanya pemerintah daerah perlu melibatkan dinas PUPR, BKD, dan BKPSDM dalam rangka pembenahan fasilitas, pengelolaan anggaran, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Hal ini bertujuan untuk memastikan program dapat didukung oleh sarana prasarana memadai, pembiayaan tepat sasaran, dan tenaga kerja yang kompeten.
Jika Pemda tidak melibatkan OPD tersebut dan dapat menimbulkan risiko semisalnya program tidak bisa terhambat dikarenakan sarana dan praserana tidak mendukung dan akhirnya kualitas pelayanan terhadap masyarakat menurun.
Tak sampai disitu, anggaran tidak tepat sasaran tanpa BKD dan terjadi ketidaksesuaian antara rencana program dan alokasi dana. Dan pada akhirnya berpotensi terhadap pemborosan anggaran atau tumpang tindih penggunaan dana.
Selain itu, SDM tidak siap tanpa BKPSDM, yang disebabkan
kurangnya tenaga yang kompeten untuk menjalankan program. Sehingga terjadi
beban kerja tidak seimbang, akibatnya pegawai bisa menjadi kewalahan.
Menurutnya dari ketiga dinas tersebut tidak dilibatkan, maka program yang dijalankan berisiko gagal atau tidak optimal, karena tidak ditunjang oleh fasilitas, dana, dan SDM yang memadai.
Kalau peralatan sudah tidak layak dan perlu diremajakan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah atau instansi terkait:
Menyigi peralatan kita perlu pendataan dan penilaian dari kelayakannya. Pemda juga harus melakukan inventarisasi semua peralatan.Nilai kondisi dari masing-masing alat untuk menentukan yang masih bisa diperbaiki dan yang harus diganti.
Disamping membenahi juga membuat perencanaan untuk pengadaan / peremajaan serta menyusun rencana kebutuhan peralatan baru atau modernisasikan alat lama. Dan memprioritaskan alat yang paling kritis untuk operasional. Sementara hal itu juga harus di koordinasikan dengan BKD untuk mengalokasikan anggaran dalam APBD nantinya.
Namun tambah politisi Golkar itu, j ika memungkinkan pemda harus mencarikan sumber pembiayaan lain seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) atau bantuan pusat. Kenapa harus begitu karena hubungan emosional kepala daerah kita saat ini sangat dekat dengan pemerintah pusat tentunya.
Wakil bupati dharmasraya Leli Arni, S.Pd, M.Si dari hasil sidak ditemukan alat yang rusak sebanyak 13 unit dan ada juga masih dibengkel. Namun, ketika ditanyakan memgenai soal alat yang katanya berada tempat lain, srikandi itu menjawab sampai sekarang belum jelas dimana keberadaan alat itu,” ungkapnya.SP
Discussion about this post