Padang — Pasca bentrok PKL Permindo dengan aparat dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pada Minggu malam (2/2/2024), Kepala Satpol PP Kota Padang Chandra Eka Putra berharap kedepannya akan ada solusi yang dilahirkan dari kejadian-kejadian seperti bentrokan antara pedagang dengan aparat Satpol PP.
“Untuk kedepannya pasti akan ada solusi yang dilahirkan dari kejadian-kejadian seperti ini,” ungkap Chandra Eka Putra pada media Padang TV, Senin (3/2/2024).
Dalam kegiatan dialog terkait kericuhan penertiban PKL Permindo tersebut, Kepala Satpol PP Kota Padang itu juga berharap kepada semua pihak untuk sama-sama legowo.
“Maksudnya memang kita harus mencoba untuk bersama-sama berlegowo, berlapang dada untuk kegiatan-kegiatan yang akan dilanjutkan oleh pemerintah sendiri. Karna memang pemerintah pastinya menjamin kehidupan perekonomian dari masyarakatnya,” tambahnya lagi.
Selain itu Chandra Eka Putra juga berharap akan ada saling pengertian antara pedagang dengan aparat. “Sebenarnya faktor-faktor yang harus dipahami oleh rekan-rekan kita dari pedagang ini, bahwa kita sama-sama melaksanakan kegiatan, mereka melaksanakan kegiatan berdagang dan kita melaksanakan peraturan,” tuturnya.
“Ketika memang kita bentrok atau segala macam apapun itu, sebenarnya akan tetap merugikan kepada masyarakat Kota Padang sendiri, kita tidak melibatkan dari masyarakat-masyarakat lainnya dan ini akan menjadi isu dan pemberitaan yang tidak enak di luar, bahwa Padang masih seperti itu saja,” tuturnya lagi.
Menjawab pertanyaan mengenai nasib 60 pedagang yang dilakukan penertiban tersebut, Chandra Eka Putra mengatakan bahwa terkait hal tersebut bukan kewenangannya, pihaknya hanya berharap akan ada solusi bagi pedagang.
“Kalau seandainya itu ditanyakan ke Satpol PP itu bukan kewenangan, Satpol ini hanya mengeksekusi, menegakan perda dan perkada,” imbuhnya.
Dari dialog yang diselenggarakan oleh salah satu tv swasta ini juga lahir gagasan atau ide untuk kembali menghidupkan Permindo Night Market yang diadakan beberapa tahun yang lalu, namun karena pandemi Covid-19 kegiatan Permindo Night Market tersebut terhenti sampai saat sekarang.
Hal ini disampaikan oleh Miko Kamal yang juga hadir dalam kegiatan dialog tersebut, menjawab pertanyaan mengenai solusi seperti apa yang bisa ditawarkan untuk mengatasi persoalan yang ada di Permindo.
Miko Kamal yang juga dikenal sebagai pengacara ini mengatakan bahwa, Permindo Night Market adalah salah satu solusi yang cukup baik dan mungkin akan diterima oleh semua pihak.
“Kalau kemarin Permindo Night Market itu terhenti karna Covid, bicarakan lagi. Libatkan semua yang ada PKL-nya, pedagang tokonya, kepolisian, Pemerintah Daerah Kota Padang duduk bersama-sama,” katanya.
Bahkan Miko juga mengusulkan seandainya Permindo Night Market ini diadakan lagi, dirinya juga mengusulkan kegiatan tersebut diadakan setiap hari.
“Kalau kemarin itu satu kali dalam seminggu, gimana kalau misalnya setiap hari, tapi mesti tertib dan taat,” jelas Miko.
Untuk diketahui, peristiwa kericuhan antara Satpol PP dengan PKL Permindo pada Minggu malam yang lalu terjadi akibat puluhan pedagang tidak terima dilakukan penertiban oleh Satuan Polisi Penegak Perda Kota Padang.
Dari informasi beberapa sumber, akibat kericuhan tersebut ada beberapa orang menjadi korban baik dari pihak Satpol PP sendiri maupun dari pedagang. Dan sampai berita ini ditayangkan kedua belah pihak saling membuat laporan kepada pihak kepolisian Polresta Padang. (Hen)
Discussion about this post