Reportase investigasi.com – Jakarta
Pasca bentrokan yang terjadi di Apartement City Park (Jum’at, 29/01/2021), pihak kepolisian bersama TNI masih berjaga jaga dikawasan tersebut . Hal ini dilakukan sebagai antisipasi bentrokan susulan serta memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat.
Terlihat di lokasi masyarakat sudah menjalankan aktivitas seperti biasanya, Hendri salah seorang penghuni sekaligus pengurus P3SRS berharap keributan seperti ini sudah tidak terjadi kembali,
“Saya berharap bentrokan ini tidak terjadi lagi karena sangat mengganggu kenyamanan dan keamanan warga disini ” ungkapnya kepada awak media.Selasa 02/02/2021
Salah seorang warga, Kim San yang pada saat kejadian mengalami luka sabetan senjata tajam menceritakan kronologi kejadian tersebut. Iya menjelaskan,”saya sejak awal pengalihan diminta membantu pengelolah yang resmi saya berdua dengan kawan saya untuk membantu sebagai operasional saya bukan P3SRS, karena antara P3SRS dan pengelolaan beda, saya diminta untuk membantu apabila ada warga yang komplain terkait air yang mati dan lain sebagainya, P3SRS pun tetap membantu saya dalam masalah pekerjaan dilapangan, bukannya mereka diam.
Lebih Lanjut Kim San mengatakan,”paginya pihak pengacara mereka (Pihak pengembang lama PT RAA) bertemu dengan pihak pengacara kita (Team kuasa Hukum warga city park dan P3SRS) yang diketuai oleh Pak Irawadi Harahap SH ( Salah satu pendiri kantor Hukum Supersemarlawfirm) mereka pihak pengembang berniat untuk mengambil FASUM dan Fasos yang sudah disertifikatkan, sambil menunjukan sertifikat kepda Pak Irawadi Harahap SH ;sebenarnya inikan salah karena FASUM dan FASOS milik PEMDA. sebenarnya pada saat ketemu pak Camat Cengkareng (Ahmad Faqih), mengatakan ok kalau kamu mau ambil saya minta surat keputusan dari pengadilan namun seandainya mereka sudah membawa kelengkapan surat untuk mengambil sertifikat FASOS dan FASUM , kita (warga) punya hak untuk menolak namun karena waktu menjelang sholat Jum’at situasi sempat meredam.
Sesudah sholat jum’at warga mendapat laporan lewat alat komunikasi HT dari security (pihak yang bekerja Dari keluarga besar FBR) bahwa massa sudah mulai bergerak dari pintu timur dan sudah mulai masuk kita menjaga dari arah yang berlawanan kemudian kita mudur, dan saya katakan ga perlu terjadi hal seperti ini lebih baik kita bicara baik baik setelah kami pukul mundur timbul tiba tiba bentrok pecah dan dilempar batu saya tidak habis pikir ternyata yang jadi incaran itu dua orang antara saya dan hamid chip security tidak lama kemudian mereka langsung menemui saya. saya sedang telpon di pintu gerbang barat saya sedang telpon salah seorang menyabetkan Sajam sehingga mengenai belakang saya tidak lama kemudian datanglah aparat kepolisian dari polsek cengkareng, lalu menembakan senjata keatas dan mereka pun terdiam.
Dan terjadilah pengrusakan kendaraan roda dua anak anak sekurty yang bekerja dari keluarga besar FBR pun kendaraan nya banyak yang dirusak.
Red/AMR
Discussion about this post