Bukittinggi — Pasca beberapa kali mengalami banjir, dasar batang Sianok menjadi dangkal, karena tumpukan pasir. Selain mengurangi derasnya aliran air, juga dikhawatirkan akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan bahkan juga bencana.
Mengingat cukup banyak sedimen berupa pasir yang menumpuk di dasar sungai, pihak Dinas PUPR Kota Bukittinggi memandang perlu melakukan pengerukan material pasir di dalam dasar Batang Sianok.
Tumpukan pasir sudah tersebut sudah mendekati bantaran tepi sungai Batang Sianok.
Kepala Dinas PUPR Bukittinggi Rahmat AE menyebutkan, normalisasi terakhir dilakukan tahun 2018 lalu, dan sekarang telah terjadi pendangkalan sungai Batang Sianok.
Hal itu, menurut Kadis PUPR yang mengakibatkan air naik sehingga terjadi banjir, Selasa (4/6) silam.
Dengan kondisi yang berpotensi menimbulkan banjir, terutama bila hujan lebat turun Kadis PUPR Rahmat AE, mengerahkan alat berat untuk mengeruk material pasir di dasar Batang sianok.
“Pengerukan awal, kita lakukan untuk membentuk aliran sungai yang
telah dipenuhi material pasir,” jelasnya
Dilain pihak Rahmat mengakui, penanganan Batang Sianok ini kewenangan Balai SDABK Provinsi Sumbar. Walaupun demikian pihak berinisiatif untuk mengeruk dan membersihkan aliran sungai terlebih dahulu, mengingat curah hujan masih berpotensi turun.
“Bila dilakukan pengerukan secepatnya, kita khawatir terjadi banjir kembali,” tegas Rahmat AE.
Sedang untuk menindaklanjuti surat Pemko Kota Bukittinggi ke Dinas Sumberdaya Air dan Bina Konstruksi di Provinsi, Rahmat menyebutkan akan mengadakan rapat koordinasi Normalisasi Batang Sianok bersama kementrian, di PU Lambau, Bukittinggi. (Pon)
Discussion about this post