Oleh Syafri Piliang
Wartawan Muda
Dharmasraya – Miris bangunan megah berlantai dua pula lagi, tmpak berdiri kokoh ditengah pasar Nagari Sungai Rumbai dan Sungai Rumbai Timur, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumbar. Lokasinya satu kilo meter dari pintu gerbang Sumatera Barat melalui darat.
” Itulah Pasar Modern Sungai Rumbai, proyek bernilai puluhan miliaran rupiah hasil kerja sama pemerintah pusat dan daerah. Namun hingga kini, terkesan pasar yang digadang – gadangkan sebagai ikon ekonomi baru Dharmasraya itu, kini masih belum terasa berdenyut kehidupan.
Sabtu ( 11/10/2025) sore suasana langit terlihat agak sedikit mendung , semendung hati Sang Srikandi bersama rombongan lainnya, usai meninjau lokasi yang akan dibangun dam untuk mengendalikan banjir di Nagari Tabek, Kecamatan Timpeh.
Setelah itu Bupati Annisa Suci Ramadhani meninjau langsung kondisi pasar modern di Sungai Rumbai. Ia datang bersama rombongan pejabat penting, di antaranya Anggota Komisi V Fraksi Golkar DPR RI Zigo Rolanda, Satker Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumbar Jihad.
Selain itu penjabat Sekda Jasman Rizal, Dt. Bandaro Bendang, Wakil Pimpinan DPRD Dharmasraya Sujito, Amrizal, Sasmi Erli dan Hendrianto, Asisten III Afrinaldi, serta Kepala Dinas Kumperdag Roni Puska didampingi kabid perdagangan Seprianda, Plt kadis PU PR Heby Catur
serta ketua bamus Nagari Sungai Rumbai Nasrul Djalal.
Kunjungan itu bertujuan memastikan apakah fasilitas yang telah dibangun dengan anggaran besar itu sudah dimanfaatkan oleh masyarakat. Namun, suasana tampak sepi menyambut kedatangan mereka. Los dan kios masih terlihat tertutup rapat.
“Kami ingin memastikan pasar ini benar-benar bisa difungsikan. Masyarakat, khususnya pedagang, kami harap segera menempati kios dan los yang telah disediakan,” ujar Bupati Annisa saat berbincang dengan satker balai dan kepala kumperdag di depan lokasi kios basah.
Annisa menegaskan bahwa kehadiran pasar modern bukan sekadar proyek pembangunan fisik, melainkan bagian dari upaya pemerintah daerah mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat. Ia berharap, pasar ini bisa menjadi pusat perdagangan baru yang menggerakkan sektor UMKM di Sungai Rumbai dan sekitarnya.
Hal senada disampaikan Satker Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumbar, Jihad. Ia mengingatkan pentingnya pemanfaatan infrastruktur publik yang telah dibangun dengan dana negara. Sangat disayangkan bila ini tidak ditempati oleh pedagang.
“Investasi sebesar negara ini tidak boleh dibiarkan kosong. Kalau tidak dimanfaatkan, itu sama saja menyia-nyiakan uang rakyat. Padahal tujuannya untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Menurut Jihad, lokasi pasar yang strategis persis berada di jalur lintas utama dan menjadi pintu masuk gerbang Sumbar. Hal ini, seharusnya menjadi nilai tambah. Dengan perencanaan dan pengelolaan yang baik, pasar ini bisa menjadi pusat perdagangan antarprovinsi sekaligus wajah baru bagi Dharmasraya di mata pengunjung luar daerah.
“Pasar Modern Sungai Rumbai bisa menjadi ikon ekonomi kerakyatan. Tinggal bagaimana pemerintah daerah dan masyarakat menghidupkannya,” tambahnya.
Kini, pemerintah daerah bersama DPRD dan pihak balai tengah menyiapkan langkah percepatan agar pasar tersebut segera beroperasi.Pendataan pedagang yang sudah ada untuk penyesuaian dan promosi pasar menjadi agenda prioritas dalam waktu dekat sesuai dengan peruntukannya.
Di pasar moderen ini ada yang terselip harapan sederhana, agar bangunan megah itu tak lagi menjadi monumen bisu di tengah geliat ekonomi ranah cati nan tigo saat ini. Tapi hal ini memang benar-benar menjadi denyut nadi baru bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Nagari Sungai Rumbai dan Sungai Rumbai Timur yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. ***
Discussion about this post