Pasaman, Ri-Rapat Kordinasi ( Rakor ) seluruh Bappeda Sumatera Barat dilaksanakan selama 4 ( empat ) hari mulai tanggal 15 sampai 18 Nopember 2021, bertempat di Aula Lantai III Kantor Bupati Pasaman pada hari Selasa 15/11 2021 di buka oleh Bupati Pasaman yang di wakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pasaman Drs. Mara Ondak.
Dalam kegiatan tersebut di hadiri oleh Ketua Bappeda Sumatera Barat Medi Iswandi ST.MM seluruh Kepala Bapeda Sesumatera Barat, serta Kepala Dinas terkait dari Propinsi dan Kabupaten Pasaman, sementara program unggulan yang di angkat dalam kegiatan Rakor tersebut adalah, ” Sektor Pertanian dan Penanganan Stunting pada RPJMD Provinsi Sumatera Barat tahun 2021- 2026.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pasaman Mara Ondak saat membuka kegiatan Rakor tersebut dalam sambutanya menyebutkan , Sektor pertanian menjadi program prioritas bagi Pasaman , hal tersebut terkait dengan mata pencarian masyarakat sebagian besar bersumber dari pertanian .
Atas nama Pemerintah Kabupaten Pasaman mengucapkan terima kasih dengan di percayakannya Kabupaten Pasaman sebagai tempat diadakannya Rakorbang tingkat Sumbar ini, hal tersebut tentunya akan dapat menjadi momentum besar bagi tumbuh nya sektor pertanian di Kabupaten Pasaman ,” tambah Mara Ondak .
Sementara itu Kepala Bappeda Sumatera Barat “Dedi Iswandi ,dalam laporannya menyebutkan, Pencapaian dari target Indikator Makro dan Indikator Kinerja RPJMD Propinsi Sumatera Barat cukup besar, salah satu contoh adalah Pertumbuhan Ekonomi Sumatera barat di targetkan sebesar 3,40 % ( tiga koma empat puluh ) persen, angka tersebut merupakan agregasi dari masing masing daerah , untuk mencapai angka tersebut perlu keras dari segala pihak, apa lagi kita menghadapi masa Pandemi ini.
Sampai dengan triwulan ke II tahun 2021 sektor Pertanian masih mendominasi perekonomian Sumatera Barat dengan Kontribusi sebesar 21,62 % dari produk regional Domestik Bruto ( PDRB ) dan untuk penyerapan tenaga kerja di sektor ini sekitar 50% dari angkatan kerja yang mempunyai pekerjaan , dilihat dari kedua angka tersebut dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan tenaga kerja di sektor pertanian ini relatif rendah dibandingkan atau lebih rendah dari sektor ekonomi lainya, di antara permasalahan yang saat ini di hadapi antara lain , kesediaan lahan yang terbatas dan bahkan ada yang menjadi petani penggarap dan hal ini tentu tidak dapat dinikmati petani tersebut , Sumber daya Manusia yang terbatas sehingga kualitas dari inovasi pengolahan lahan tidak maksimal, serta tekhnologi pengolahan, sarana dan prasarana , Kualitas produksi , dan permodalan yang relatif Terbatas.
Terkait dengan itu, Pemerintah Sumatera Barat telah menetapkan program unggulan salah satu nya Sumbar sejahtera yang menyangkut sektor pertanian diantaranya. Meningkatkan pendapatan petani dan nelayan serta mengalokasikan 10 % anggaran Pemprov Sumatera Barat untuk sektor pertanian , dan mewujudkan Sumatera Barat sebagai salah satu lumbung padi dan jagung serta mandiri komoditas ternak, sekaligus dengan memperbaiki tata kelola BUMD dan mendirikan BUMD yang profesional di bidang pertanian ,” Tutupnya. Ris
Discussion about this post