Bukittinggi — Sama dengan kebanyakan kota dan kabupaten di Sumbar, partisipasi warga Kota Bukittinggi juga meningkat pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 lalu, meningkat dibandingkan kegiatan yang sama sebelumnya.
Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Tahapan Pemilihan pada Pemilihan Serentak tahun 2020 dengan stakeholder terkait se Kota Bukittinggi, Selasa (16/2) tadi di Istana Bung Hatta, dipaparkan pertisipasi masyarakat dalam empat kali Pilkada selalu meningkat.
Berada pada posisi ke lima teratas tingkat partisipasi masyarakat pada Pilkada lalu diantara kota dan kabupaten di Sumbar, dituliskan kali ini Warga Bukittinggi yang memiliki hak memilih, memberikan suaranya sebanyak 72 persen.
Angka ini meningkat bila dibandingkan dengan Pilkada tahun 2015 yang hanya 65,51 persen. Sedangkan pada Pilkada tahun 2005 hanya 58,89 persen, kemudian pada Pilkada tahun 2010 meningkat menjadi 61,49 persen.
Ketua KPU Kota Bukittinggi Eldo Aura menjelaskan, selain dilakukan penyempurnaan regulasi pelaksanaan Pilkada, meningkatnya partisipasi masyarakat pada Pilkada di kota ini dengan melibatkan stakeholder atau pemangku kepentingan.
Meski demikian, bila dibandingkan dengan tingkat partisipasi masyakat pada Pilkada khususnya di kota dan kabupaten lain di Sumbar yang berada di atas Bukittinggi, Heldo mengakui perlu dilakukan penyempurnaan baik regulasi maupun pelibatan stakeholder dan masyarakat sendiri.
Sementara itu Drs. H. Mufti Syarfie, MM, dari DKPP Sumbar yang tampil sebagai pembicara pada Rakor tersebut mempaparkan sejumlah faktor yang dapat meningkatkan partisipasi masyarakat pada pesta demokrasi di daerah khususnya.
Menurut mantan ketua KPU Sumbar dan wartawan ini, faktor yang juga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat juga terkait dengan budaya dan demokrafi daerah serta kepercayaan masyarakat terhadap penyelengaraan pesta demokrasi sampai kepada figur yang tampil sebagai kontestan.
“Demikian juga partisipasi dan kepedulian serta pengawasan dari pemangku kebijakan dan masyarakat sendiri, sehingga para pemilih meyakini apa yang mereka berikan pada pesta demokrasi akan memberikan kemajuan daerah dan masyarakat,” tambah Mufti.
Para peserta Rakor yang juga berasal dari pimpinan OPD, camat dan lurah, juga banyak memberikan masukan terhadap penyelengaraan pemilihan umum,terutama menyangkut data dan mobilitas penduduk yang sering menjadi kendala di lapangan.
Hadir juga dalam kegiatan itu dari pemantau pemilu dan para wartawan di Kota Bukittinggi yang juga ikut memberikan pandangan dan masukan. (Pon)
Discussion about this post