PAINAN – Usai diamankan, seorang remaja berusia 16 tahun yang berinisial P mengaku dilecehkan oleh seorang oknum anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar). Diketahui, peristiwa itu terjadi pada Minggu pagi (4/9/2022) lalu.
Diketahui, pada Minggu lalu sekitar pukul 02.00 WIB remaja perempuan yang berinisial P diamankan oleh anggota Satpol PP di Taman Spora, Kota Painan.
Dimana P diamankan bersama teman laki-lakinya yang sedang nongkrong atau duduk di Taman Spora, mereka berdua langsung dibawa ke Mako Satpol PP setempat.
Sesampai di kantor Satpol PP keduanya diinterogasi. Namun sekitar pukul 3.00 WIB, korban dipisahkan dengan rekannya. Saat terpisah itulah, aksi bejatnya diluncurkan.
Pelaku mencoba meraba korban dan memintanya berhubungan badan. Jika tidak dipenuhi, cerita korban, mereka tidak bisa dilepaskan. Aksi itu ditolak korban.
“Dalam ruangan itu, saya juga dibujuk dan disuruh berfoto tanpa pakaian didalam WC yang ada diruang tempat dia ditempatkan menggunakan Handphone Android oknum Satpol PP itu. Tapi korban tetap menolak,” ucap P sambil meneteskan air mata pada reportaseinvestigasi.com, Selasa (6/9/2022).
Kemudian tambahnya, aksi pelaku tidak sampai di ruangan itu saja. Tetapi, berlanjut besok paginya saat korban diantarkan pulang. Agar bisa pulang, korban terpaksa menuruti dan bersedia diantar pulang.
Di tengah perjalanan, pelaku memberhentikan kendaraan di tempat sepi. Pelaku kembali meraba korban. Aksi pelaku berhenti saat korban mengancam mau teriak.
“Karena takut, saya hanya bisa menangis dan menolak di sepanjang jalan pulang,” kata korban.
Terkait perlakuan senonoh yang dilakukan oknum Satpol PP itu, orang tua P Amban (47) mengatakan, selaku orang tua dirinya tidak menerima perlakuan salah seorang oknum Satpol PP terhadap anaknya.
Dengan demikian sambungnya, ia sudah melaporkan perbuatan pelaku ke Mapolres Pessel dan dia berharap atas perbuatan pelaku di proses sesuai hukum yang berlaku.
“Saya ingin pelaku dihukum,” kata Amban usai melapor. Dia mengaku orang awam, sementara yang dilaporkan salah satu oknum Satpol PP yang bertugas.
Namun dia percaya polisi mampu memberikan keadilan untuk kasus yang menimpa anaknya. Sebab, hingga sekarang anaknya masih trauma, sering menangis dan tidak mau makan.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Pessel, AKP Hendra Yose membenarkan, pihaknya telah menerima laporan dari korban. Namun untuk proses lebih jauh, belum dapat disampaikan.
“Betul, ada laporan. Kita lihat nanti hasil pemeriksaannya,” singkatnya. (Robi)
Discussion about this post