Tanah Datar – “Kami semua pakar-pakar Ilmu Pertanian Faperta Unand, demi menyukseskan program-program pertanian di Tanah Datar, siap berada dibelakang. Jika masih kurang, kami siap menambah, “ ucap Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) Unand Padang Dr. Ir. Feri Arlius, M.Sc, dilansir dari laman Facebook Prokopim Setda Tanah Datar, Sabtu (08/01).
Hal di atas, merupakan bentuk keseriusan Universitas Andalas (Unand) khususnya Fakultas Pertanian (Faperta), dalam menyikapi program Pemerintah Kabupaten Tanah Datar.
Dari data yang berhasil dihimpun awak media Reportaseinvestigasi.com, itu semua, diungkapkan langsung oleh Dekan Faperta dihadapan Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, SH. MH beserta jajaran dan para pakar Ilmu Pertanian Unand. Saat berdialog dan diskusi khusus, yang digelar di Auditorium Kampus Unand, Kamis 6 Januari 2022.
Feri juga menyebut, untuk meningkatkan kualitas SDM dibidang Pertanian, Faperta Unand saat ini membuka program penerimaan mahasiswa baru yang bekerjasama dengan Pemda. Ia mengajak Pemkab Tanah Datar, untuk dapat memberikan beasiswa bagi putera dan puteri terbaik nya, untuk kuliah di Faperta tanpa tes alias langsung diterima.
Dalam kesempatan itu, Wabup Tanah Datar memamparkan bahwa, lebih dari 70 persen masyarakat nya bermata pencaharian sabagai petani. Baik petani lahan kering, maupun lahan basah.
Lebih lanjut Richi menyebut bahwa, Tanah Datar pada 2021 lalu, mendapat penghargaan dari Presiden RI. Penghargaan yang berhasil diperoleh tersebut, dalam rangka pengendalian inflasi terbaik se wilayah Sumatera.
Namun, itu semua menurutnya masih belum maksimal. Karena, masih ditemui ketika panen raya tomat harga sangat rendah, hingga mencapai sekitar Rp1000 per kg-nya.
Untuk komoditas bawang Wabup menyebut Tanah Datar, sudah memiliki varietas lokal unggul, yaitu bawang merah sumbu merapi. Selain itu, juga ada cabe merah. Untuk tanaman perkebunan yang terkenal, seperti kulit manis, kopi. Untuk lahan basah, padi sawah seperti yang diungkapkan di atas.
Tidak lupa, Richi mngatakan bahwa, untuk menunjang pertanian dan menekan biaya produksi. Serta, meningkatkan indeks pertanaman Wabup sampaikan bahwa Pemkab Tanah Datar mempunyai program unggulan, yaitu bajak sawah gratis yang tidak lama lagi bakal dilaunching.
“Kita akui walau bajak gratis ini memang bukan yang pertama di Indonesia namun sudah ada yang memulai seperti di Provinsi Gorontalo dengan tahap awal brigade alsintan dan dilanjutkan dengan bajak gratis dan kita adopsi dari sana, “ ucapnya.
Richi menambahkan, saat ini jumlah mesin bajak bantuan yang tersebar pada kelompok tani, sekitar 1500 unit. Dari jumlah itu, ia menyebutkan ada yg tidak beroperasi lagi akibat rusak.
Untuk alat-alat yang sudah rusak, Pemkab akan memperpaiki d akan kembali dipergunakan dan akan di manage lagi pengoperasiannya.
Wabup meminta dukungan dari BLK Provinsi Sumbar, yang rencananya akan menjadikan Tanah Datar sebagai lokasi workshop untuk alsintan.
Richi sangat berharap kepada Pihak Unand, untuk dapat mencarikan solusi sehingga nilai jual dari produksi tomat ini meningkat.
Terkait bajak gratis, Lektor Kepala Teknologi Industri Pertanian Unand Padang Dr. Ir. Erigas Ekaputra, MS yang juga hadir menyampaikan, bahwa untuk percepatan progul bajak gratis ini, sudah bisa dilaksanakan dengan memanfaatkan bajak yang sudah ada.
Erigas juga minta Pemkab Tanah Datar untuk, memanfaatkan lahan-lahan produktif yang masih kosong, agar ditanami kasiavera atau kulit manis. Untuk bibitnya pihak Unand yang menyediakan, masyarakat yang diminta menanam.
Taidak hanya Dekan Faperta, Rektor Unand Prof. Dr. Yuliandri, SH, MH pun, pada saat pertemuan tersebut turut menyampaikan apresesiai, dan memberi dukungan terhadap program pertanian Pemkab Tanah Datar.
“ Unand punya komitmen untuk mendukung dan memberdayakan seluruh potensi yang ada. Apalagi dengan kondisi saat ini, kita tentu tidak akan berpangku tangan untuk menghadapi tuntutan dan kebutuhan,” ungkapnya.
(Spa)
Discussion about this post