Sawahlunto — Kiprah Sarikat Paguyuban Batak Dos Ni Roha Kota Sawahlunto terus menjadi bagian dari seni budaya yang multikultural di kota Sawahlunto. Dan pada Festival Tangsi yang dibuka Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra bersama Ketua DPRD Susi Haryati, Senin (25/8/2025).
Diawali Tari Pasambahan, Walikota dan Ketua DPRD Kota Sawahlunto dan rombongan disambut juga Tarian Tor Tor Paguyuban Batak Dos Ni Roha Kota Sawahlunto menjadikan kegiatan Festival Tangsi itu jadi meraih dan disambut antusias warga yang ikut menyaksikannya.
Ketua Paguyuban Dos Ni Roha Kota Sawahlunto S Hutagaol juga sangat apresiasi digelar Festival Tansi yang juga melibatkan dan etnik Batak juga bagian dari masyarakat Kota Sawahlunto.
“Sambutan hangat Walikota dan Ketua DPRD Kota Sawahlunto menjadi penyemangat Paguyuban Batak Dos Ni Roha untuk terus berkiprah dalam melestarikan kebudayaan bersama dengan paguyuban serta sanggar seni di kota ini,” kata Hutagaol
Selama tiga hari ini, sebutnya, Paguyuban Batak Dos Ni Roha akan menampilkan seni budaya serta pajangan ulos dan akan menampilkan Tarian Tor Tor anak-anak dan keluarga besar Sanggar seni Paguyuban guna menghibur warga kota ini.
Terlebih support segenap keluarga besar dan anggota serta dari penasehat Sarikat Paguyuban Batak Dos Ni Roha J Simanjuntak yang mendukung kegiatan ini dengan dukungan group gondang untuk menyukseskan Festival Tansi ini.
Festival Tansi diisi dengan beragam kegiatan, mulai dari bazaar produk UMKM, sajian makanan dan minuman tempo dulu, pentas seni, perlombaan, hingga sejumlah aktivitas lain yang melibatkan masyarakat lintas usia.
Festival ini memberi ruang bagi warga untuk berkreasi sekaligus memperkuat ikatan sosial melalui kearifan lokal.
Wali Kota Riyanda menyampaikan apresiasi terhadap kreativitas dan kekompakan warga Tanah Lapang dalam menyelenggarakan acara yang sarat nilai budaya.
“Kegiatan ini multi-manfaat. Banyak nilai yang lestari, hidup, dan memberi manfaat bagi masyarakat pada acara ini. Sangat sinkron dengan kerangka kerja pemerintahan Sawahlunto Maju yang responsif, adaptif, dan memprioritaskan dampak nyata bagi masyarakat,” kata Wali Kota.
Selain sebagai wadah perayaan, festival ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan menghadirkan bazaar UMKM dan ruang publik semacam ini menjadi momentum strategis bagi pelaku usaha lokal untuk memperkenalkan produk mereka secara lebih luas.
Festival ini sekaligus mencerminkan harmonisnya keberagaman etnis di Sawahlunto.
Berbagai komunitas seperti Jawa, Sunda, Batak, dan suku-suku lain berbaur dalam kebersamaan, menegaskan identitas kota yang multikultural sekaligus menjaga semangat persatuan melalui seni dan budaya. (*)
Discussion about this post