PAYAKUMBUH — Terkait pemberitaan incenerator di salah satu media online mendapat tanggapan serta komentar yang bermacam-macam, dinamika serta sudut pandang yang berbeda.
Salah satu dari netizen Facebook Lurah Tiakar kecamatan Payakumbuh Timur, Aulia Fajrin, ikut-ikutan memberikan komentar, sepertinya mengetahui persis pengadaan incenerator yang menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat kota Payakumbuh ini.
Dituliskannya lewat akun media sosial Facebook mengomentari berita akun Facebook tersebut bahwa dia menghimbau agar lebih hati-hati dengan berita ini (terkait incenerator-red), “Apa hubungannya dengan Walikota dengan pengadaan Incenerator,” timpalnya yang seakan-akan ada tanya?
“Karena di sana sudah ada pengguna anggaran, kuasa pengguna anggaran, PPTK dan lainnya. Sudahlah tidak usah ditanggapi berita pesanan seperti ini, kita lebih tau apa permasalahannya,” tulis Lurah Tiakar Kecamatan Payakumbuh Timur itu.
Terkait hal itu saat wartawan langsung mengkonfirmasikan kepada Aulia Fajrin, Senin (9/3) via selulernya, bahwa dirinya mengetahui benar terkait polemik incenerator tersebut.
“Ya saya mengetahui betul permasalahan incenerator ini, karena dulunya saya pernah mendampingi bagian hukum dan aparat terkait,” ucapnya.
Ditambahkan, terkait berita pesanan yang dimaksud, dirinya juga berasumsi bahwa bisa jadi dipesan oleh orang-orang yang berorasi itu.
Namun dirinya juga mengatakan bahwa komentar tersebut akan dihapus dan sembari saat wartawan mencoba kembali melihat komentarnya di Facebook, namun komentarnya sudah terhapus, bahkan sampai-sampai akun Facebook turut dihapus, beruntung sebelumnya sudah di screenshot oleh wartawan.
Akan perihal tersebut, Pimpinan Redaksi media online Reportase Investigasi, Ikhlas Darma Murya yang akrab disapa IDM angkat bicara. Dia menyesali kurenah oknum pejabat lurah yang tidak tertib dalam bertatakrama di media sosial. Dia menilai kualitas oknum pejabat yang asal bunyi alias asbun ini, kaleng-kaleng.
“Kita menyesali kurenah oknum lurah ini tidak tertib, baik dalam tatakrama dan etika di media sosial. Biasanya oknum pejabat karbitan seperti ini kualitasnya kaleng-kaleng, tanpa membaca dengan lengkap uraian pemberitaan yang disajikan oleh media,” ketus IDM. (bbz)
Discussion about this post