Tanah Datar – Pengusiran wartawan di Kabupaten Tanah Datar saat peliputan berita, santer diberitakan. Hal ini menuai respon dari Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Tanah Datar.
Ketua SMSI Tanah Datar Irwan, M.Pd, menyesalkan sikap pengusiran wartawan yang dilakukan oleh diduga oknum kurator.
Insiden tersebut terjadi saat pelaksanaan Festival 1000 Baju milik Nagari Padang Magek, Kecamatan Rambatan, yang digelar baru baru ini, Senin, 19 Januari 2023.
“Semestinya hal ini tidak mesti terjadi. Sebab insan pers (jurnalis dan perusahaan media) dilindungi oleh Undang-undang. Untuk menjelaskan persoalan ini, sangat perlu kiranya kurator tersebut memberikan penjelasan kepada media dan apa alasannya biar tidak tejadi salah faham. Tentu hal ini tidak diharapkan lagi di Tanah Datar khususnya. Pengusiran atau pelarangan ini membuat tertutupnya informasi kepada publik. Secara tidak langsung, juga merugikan perusahaan media karena berita satu even satu nagari sangat diminati oleh pembaca khususnya warga Tanah Datar dan penggiat kebudayaan di seluruh Indonesia,” terang Ketua periode 2020-2025, melalui pesan WhatsApp, Senin (19/06).
Beberapa awak media yang berada di lokasi kejadian saat itu, melalui pesan WhatsApp berhasil dikonfirmasi media Reportaseinvestigasi.com, ia membenarkan hal tersebut.
Salah satunya wartawan inisial M tidak terima dengan larangan itu, mengatakan oknum LM telah melanggar UU Nomor: 40 Tahun 1999 tentang Pers yang menyatakan kebebasan pers dijamin sebagai hak asasi warganegara.
“Tindakan oknum ini tidak bisa dibiarkan karena sudah melecehkan tugas kita, sebagai insan pers yang bertugas menyampaikan informasi ke masyarakat dan kita dalam melaksanakan tugas dilengkapi dengan kartu pers,” katanya.
Lebih lanjut M mengatakan jika memang tidak dibolehkan memasuki area kenapa awak media tidak diberikan lokasi sendiri dalam mengambil foto ataupun informasi di lokasi acara.
Hal yang menyulut emosi dari rekan rekan media di lokasi acara tersebut, sebelumnya yang mengaku kurator itu dengan mengunakan pengeras suara mengusir wartawan yang berada di lokasi kegiatan.
Sang oknum tiba-tiba melarang awak media, vidio grafer, wartawan memasuki lokasi acara.
Sontak wartawan yang berada di lokasi tersebut kaget, dengan tindakan yang di luar dugaan itu.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, tindakan pengusiran itu terjadi, jelang pembukaan kegiatan festival.
Terkait persoalan di atas Informasinya, insan pers Tanah Datar akan segera melakukan pertemuan, guna menindaklanjuti hal tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, belum mendapat konfirmasi dari pihak penyelenggara kegiatan. (Spa)
Discussion about this post