Pesisir Selatan – Kawasan objek wisata Jembatan Pelangi di Muara Kandis Pungasan, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar), rusak parah akibat dihantam gelombang pasang yang terjadi di daerah itu, beberapa minggu lalu.
Pantauan reportaseinvestigasi.com di lapangan, terlihat beberapa unit jembatan bambu di kawasan itu, roboh dihantam gelombang pasang yang terjadi satu pekan lalu.
Selain itu, bibir pantai tampak datar setelah diterjang gelombang pasang, dan sekitar ratusan pohon cemara selesai ditanam, habis tumbang disapu gelombang pasang.
Terkait peristiwa itu, Wali Nagari Muaro Kandis Pungasan, El Kamsi mengatakan, kondisi paling parah, ketika kawasan wisata tempatnya, disapu gelombang pasang terjadi tepat pada malam takbiran sehari sebelum lebaran.
Dimana, akibat sapuan gelombang pasang yang cukup besar itu, beberapa fasilitas dan akses kawasan wisata rusak parah.
Selain merusak beberapa fasilitas wisata, bibir pantai yang dihantam gelombang itu, menyapuh bersih ratusan pohon cemarah siap tanam.
“Akses jembatan dan pondok-pondok yang sudah kita buat bersama ratusan pohon cemarah berumur 8 bulan rusak parah disapu gelombang,”sebutnya pada reporataseinvestigasi.com Minggu (31/5/2020)
Ia menceritakan, kawasan yang rusak parah diamuk gelombang pasang itu, sengaja dibuat menggunakan dana desa.
Karena ketika itu, ia melihat potensi yang ada, sehingga pemerintah nagari dan unsur bamus bersama masyarakat sepakat untuk menjadikan kawasan itu, sebuah wisata penyanggah di kenagarian tersebut.
Namun, setelah selesai dibangun dan kawasan itu belum sempat dibuka karena terhambat PSBB, gelombang pasang secara tiba-tiba menghantam sejumlah kawasan wisata didaerah itu.
Akibatnya, dua unit jembatan sepanjang 30 meter, dan satu unit sepanjang 50 meter roboh dihantam gelombang.
“Pembangunan kawasan dianggarkan menggunakan DD sebesar Rp 60 juta, dan dibantu dengan suadaya masyarakat, dan kawasan sudah siap dibuka. Tapi terhambat PSBB, parahnya lagi kawasan rusak parah, dihantam gelombang pasang sebelum sempat kita buka,”ujarnya
Kendati demikian katanya lagi, melihat kondisi seperti ini, ia bersama masyarakat sangat merasah sedih. Karena, kawasan ini hancur sebelum sempat dibukan dan dikunjungi oleh wisatawan.
“Target kita bersama masyarakat, kawasan ini dibukan pada lebaran tahun ini, dan kita yakin kawasan ini akan diserbu pengunjung. Karena, fasilitas kita sudah cukup dan juga telah ada bebek-bebek dayung. Dan kita yakin ini juga dapat menunjang ekonomi masyarakat kita,”ujarnya lagi.
Kemudian lanjunya, karena rusak sebelum sempat dibuka, ia berharap kondisi ini mendapat perhatian pemerintah daerah.
Karena, ancaman gelombang pasang ini, bisa saja terjadi untuk kedua kalinya. Karena, kita bersama masyarakat sepakat akan tetap menjadikan kawasan ini, sebagai kawasan wisata penyanggah.
“Kondisi ini sudah kita laporkan. Namun, kita berharap perhatian pemerintah untuk menambah batu jeti penahan ombak, dan meminta pengadaan bibit cemarah yang hancur disapu gelombang. Akibat kejadian ini, kerugian kita mencapai Rp50 juta,” pungkasnya. (Robi)
Discussion about this post