Limapuluh Kota — Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat Rezka Oktoberia mengapresiasi Polda Sumatera Barat yang telah bekerja keras dalam menghadapi kelompok Negara Islam Indonesia (NII) di Sumbar, sehingga pada akhirnya kelompok itu mencabut bai’at dan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebagaimana diketahui, sebelumnya juga telah dilajukan pencabutan bai’at dan pengucapan sumpah setia kepada NKRI di dua daerah yakni Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Tanah Datar.
Ratusan mantan anggota jaringan Negara Islam Indonesia (NII) berasal dari Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Agam, Kota Payakumbuh, dan Kota Padang mengikuti pencabutan ba’iat serta mengucapkan sumpah setia kembali kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) jilid ketiga, kali ini mengambil tempat di aula kantor Bupati Limapuluh Kota, Kamis (12/04).
“Dengan mengedepankan cara humanis dan persuasif, Kapolda dan jajaran berhasil dalam mengembalikan sekelompok masyarakat ke pangkuan NKRI, mereka telah mencabut bai’at dan mengucapkan sumpah tetap setia kepada NKRI,” kata Rezka saat dihubungi media via telepon.
Srikandi Luak Limopuluah itu juga menegaskan kalau terorisme, radikalisme, serta intoleransi dalam bentuk apa pun yang bisa membuat kegaduhan serta meresahkan masyarakat sudah jelas tidak dibenarkan oleh peraturan undang-undang negara.
“Bukan hanya negara saja, bahkan agama kita pun sangat melarang hal tersebut, untuk itu kami menghimbau masyarakat kami jangan tinggalkan sumpah setia kepada NKRI, para pejuang kita yang telah gugur sudah bersusah payah meraih kemerdekaan,” sebut Anggota DPR RI dapil Sumatera Barat II ini yang juga merupakan Cucu dari Muhammad Zein, Pejuang Peristiwa Situjuah yang dikuburkan di kuburan salapan.
Tindakan tepat yang dilakukan Kapolda Sumbar, Irjen Pol Teddy Minahasa Putra SH, SIK, MH beserta Jajaran (Polri) dan semua pihak terkait perlu di apresiasi pemerintah, ratusan warga NII kembali ke NKRI, ujar Rezka.
Sebelumnya, Polri mengungkap jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII) bersifat masif dan aktif bergerak merekrut anggota di sejumlah daerah di Indonesia.
“Jaringan NII sudah masif di Indonesia, antara lain Jakarta, Tangerang, Jawa Barat, Bali,Sulawesi, Maluku, dan Sumatera Barat,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan.
Proses perekrutan anggota NII dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Untuk bergabung menjadi warga NII, seseorang harus melewati empat tahap perekrutan (P1-P4) yang disebut pencorakan.
“Selain itu, setiap calon warga NII juga harus melalui tiga tahap bai’at,” katanya.
(*)
Discussion about this post