Pessel – Menempati rumah layak huni tentu menjadi idaman bagi setiap orang agar terlindung dari panas dan hujan seperti saat sekarang ini.
Namun hal ini berbeda dengan kondisi yang dialami oleh warga di Pesisir Selatan. Selama puluhan tahun warga miskin ini terpaksa tinggal di sebuah gubuk reyot berlantai tanah dengan kondisi yang begitu memperihatinkan.
Seperti inilah tempat tinggal Buyung Lakui beserta istri dan kelima anaknya, bukan tanpa alasan menempati sebuah gubuk reyot berlantai tanah berukuran sekitar 4 x 5 meter di Nagari Lagan Hilir Pungasan Kecamatan Linggo Sari baganti, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar).
Melainkan ketidakmampuannya untuk membangun rumah layak huni. Jangankan membangun rumah menutupi kebutuhan hidup sehari-hari saja begitu sulit dipenuhi bagi keluarga miskin ini.
Buyung bertahan hidup dengan mencari langkitang. Jika dijual mencapai 70 ribu rupiah untuk digunakan dalam menutupi kebutuhan sehari-hari.
Meski berada di atas lahan milik sendiri kondisi tempat tinggalnya kian memperihatinkan. Selain begitu sempit gubuk miliknya hanya berlantai tanah ditutup karpet seadanya belum lagi hampir setiap dinding rumah yang sudah lapuk dan rusak serta atap bocor kerapkali membuat gubuk ini kebanjiran.
Selama puluhan tahun menempati gubuk reyot yang tidak layak huni dan akses ke rumahnya terbilang sulit. Buyung beserta istri dan anaknya tetap tabah menghadapi kondisi yang dialaminya meski besar harapannya bisa mendapat perhatian dari pemerintah. (Robi)
Discussion about this post