Padang – Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-70 dan Lustrum XIV, Universitas Negeri Padang (UNP) menggelar napak tilas sejarah UNP yang dipimpin langsung oleh Rektor UNP, Krismadinata, Ph.D, Selasa (15/10/2024) Perjalanan ini menelusuri jejak para pendiri dengan rute Padang – Sawahlunto – Batusangkar sebagai bentuk penghargaan dan refleksi atas sejarah panjang universitas yang sudah terakreditasi unggulan.
Kegiatan diawali dengan ziarah di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tunggul Hitam, Padang, tempat sejumlah tokoh berperan penting bagi perkembangan UNP dimakamkan, seperti Rektor Prof. A. Muri Yusuf, M.Pd . Rombongan yang terdiri dari MWA, SAU, Dekan dan Wakil Dekan , Direktur Sekolah Vokasi dan kemudian Para Direktur melanjutkan perjalanan ke Sawahlunto untuk berziarah ke makam Mr. Mohammad Yamin, S.H., tokoh nasional dan pejuang pendidikan yang turut menggagas pendirian lembaga pendidikan guru, yang menjadi cikal bakal UNP.
Napak tilas diakhiri di Pagaruyung, Batusangkar, dengan ziarah ke makam Prof. Zainoeddin St. Keradjaan Dt. Tan Penghulu, sosok penting dalam pendirian Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) Batusangkar, yang berkembang menjadi IKIP Padang dan kemudian UNP.
Dalam sambutannya, Rektor UNP menekankan pentingnya mengenang dan menghormati jasa para pendiri. “Napak tilas ini bukan sekadar seremonial, tapi juga wujud penghargaan dan penghormatan kepada beliau-beliau sebagai ujung tombak berdirinya UNP. Kita berharap cita-cita mereka bisa kita lanjutkan dan kembangkan demi kemajuan pendidikan di masa depan,” ujar Rektor.
“Kita semua memiliki tanggung jawab besar untuk melanjutkan warisan para tokoh ini. Mereka telah merintis jalan, dan tugas kita adalah memastikan agar visi dan nilai-nilai mereka terus hidup dalam setiap langkah yang kita ambil. Dengan memperkuat pendidikan, kita turut menjaga integritas dan kontribusi UNP bagi masyarakat Sumatera Barat dan Indonesia,” tambah Rektor juga.
Sekretaris Nagari Pagaruyung Erwendi turut menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas kunjungan pimpinan UNP atas ziarah ke makam Prof. Zainoeddin. “Beliau adalah putra anak nagari Pagaruyung, cikal bakal UNP. Semoga silaturahmi ini tetap terjaga dan ilmu yang beliau berikan menjadi amal ibadah,” ungkap perwakilan keluarga.
Pihak keluarga Prof. Zainoeddin yang diwakili Heri Andri lebih lanjut juga menambahkan mengapresiasi kegiatan ini sebagai motivasi bagi masyarakat. “Kami bersyukur atas kedatangan Bapak-Bapak berziarah ke orang tua kami. Kehadiran ini memberi semangat dan mengingatkan kami bahwa pernah lahir seorang anak nagari, tokoh pendiri UNP. Semoga ini menjadi dorongan bagi masyarakat untuk semakin memahami pentingnya pendidikan,” ujar perwakilan tersebut.
Kegiatan napak tilas ini tidak hanya menjadi refleksi sejarah, tetapi juga mempererat hubungan UNP dengan masyarakat di kota-kota yang memiliki keterkaitan erat dengan perjalanan universitas. Dies Natalis ke-70 dan Lustrum XIV menjadi momen penting bagi UNP untuk melanjutkan perjuangan para pendiri dan memperkokoh kontribusi bagi dunia pendidikan dan masyarakat. (Utr/Humas UNP)
Discussion about this post