Limapuluh Kota – Nagari Taram dengan prestasi nasional yang telah mengangkat dan mengharumkan nama Kabupaten Limapuluh Kota, ternyata infrastrukturnya bertolak belakang dengan prestasi yang dicapai nagari tersebut,
Terlihat, sepanjang jalan kabupaten yang dilalui di Nagari Taram, hampir keseluruhan jalan kabupaten tersebut dinyatakan rusak dan berlobang, seakan-akan jalan tersebut tidak pernah diperhatikan pemerintah, dan seolah-olah Pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota, sengaja mengabaikan nagari yang telah berprestasi sampai ketingkat nasional tersebut. Nagari yang telah membawa harum nama kabupaten Limapuluh Kota sampai tingkat nasional.
Defrianto Ifkar, selaku Wali Nagari Taram, dalam wawancara dengan media menyampaikan, “Masalah hal ini, kami dari pihak nagari telah mengusulkan beberapa kali pada Pemerintahan Daerah Kabupaten Limapuluh Kota, baik dalam Musrembang, RPJM Nagari sampai ke DURKP Kecamatan. Kalau tidak salah, usulan ini termasuk usulan rangking 1 (satu) di DURKP musrembang kecamatan,” ujar walnag terbaik tersebut.
“Memang kami sangat menyayangkan hal ini, karna jalan utama yang kami butuhkan ini sangat menunjang segala aspek ekonomi bagi masyarakat Taram, dan menjadi tolak ukur untuk kemajuan Nagari Taram. Semua jalan kabupaten tersebut menghubungkan dengan jalan pendidikan, kuliner, ojek wisata, dan yang lebih pentingnya lagi, di jalan tersebut kami mempunyai masjid gadang dan surau keramat yang sangat dikenal sampai keluar daerah,” keluh walnag itu.
Bribka Zuyu Gianto selaku Bhabin Kamtibmas Nagari Taram yang telah bertugas dari Januari 2018 sampai sekarang, juga menyampaikan rasa prihatin terhadap Nagari Taram yang kurang dapat perhatian dari pemerintahan kabupaten dalam pembangunan infrastruktur,
“Sudah 3 (tiga) tahun lebih saya bertugas sebagai Bhabin di Nagari Taram. Saya melihat sejauh ini, pembangunan jalan kabupaten Nagari Taram jauh dari layak, Tidak sesuai dengan prestasi yang di raih Nagari Taram tersebut,” tandasnya.
Untuk diketahui, Nagari Taram merupakan nagari tujuan, seperti pariwisata, kuliner, keagamaan, pertanian dan perternakan dan merupakan nagari yang ideal, tetapi tidak ditunjang dengan perhatian dan infrastruktur yang memadai.
“Saya sangat apresiasi kesabaran pemerintah Nagari Taram dengan masyarakatnya, walau harapan dan keinginan mereka tidak terpenuhi, tetapi loyalitas kontribusi terhadap daerah sangat luar biasa, dan tidak pernah menimbulkan gejolak dan protes kepada pemerintah daerah kabupaten,” imbuh Bhabin yang mendapat penghargaan dari Kapolri, sebagai Bhabin terbaik itu. (bbz)
Discussion about this post