Bukittinggi — Persis pada awal pertengahan tahun 1985 Bukittinggi pernah menorehkan tinta emas perjalanan sejarah kota dengan luas relatif sangat kecil. Moment dan program tersebut, secara administrasi terutama fisik masih dapat dilihat.
Moment dan program dimaksud adalah “Kota Bersaudara (Sisters City) yang kemudian lebih populer dengan sebutan Kota Kembar, antara Bukittinggi dengan Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia.
Kejadian penting dan bersejarah ini berlangsung pada tanggal 18 Januari tahun 1985. dengan surat kerjasama bernomor : 650/356/bintal-86 dan datanya masih tersimpan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi, tandatangan B.Burhanuddin selaku walikota saat itu tertera di sana.
Kabid Penyelenggaraan Kearsipan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Syafrizal.S.Ag. MH, di ruang kerjanya beberapa hari lalu mengakui bagian peristiwa penting di kota wisata yang dicanangkan setahun sebelumnya.
“Tercatat di sini, sebagai bagian peristiwa penting dan bersejarah di Bukittinggi,” ulas Syafrizal namun tidak berkomentar lebih jauh bagaimana perjalanan dan nasib Kota Kembar itu kini.
Namun jawaban lebih jelas disampaikan Asisten Pemerintahan Isra Yoza yang mengakui program Kota Kembar Bukittinggi-Seremban bisa dikatakan tidak jalan lagi.
Berdasarkan catatan reportaseinvestigasi.com, program Kota Kembar ini meliputi kerjasama ekonomi perdagangan, kesenian dan kebudayaan plus pendidikan serta sejumlah kegiatan yang terlibat.
Misalnya kerjasama antara KNPI Kota Bukittinggi dan Majelis Belia Serembam bahkan sampai antara PWI Perwakilan Bukittinggi dengan Persatuan Wartawan Malaysia (PWM) Seremban.
Program-program sebagai wujud kerjasama Kota Kembar, bisa dicatat berlangsung secara intens selama 20 tahun. Terakhir programnya masih berjalan ketika Drs. Jufri menjadi Walikota Bukittinggi.
Setelah itu, meski sudah tiga orang Walikota berganti mulai dari Ismet Amzis, Ramlan Nurmatias dan sekarang Erman Safar, Kota Kembar tinggal di atas kertas dan sebuah tugu yang sudah begitu menjadi perhatian.
Tugu itu pada awal ditempatkan di tebing sebelah selatan Istana Bung Hatta (gedung Tri Arga), kini berdiri di taman depan gedung DPRD Kota Bukittinggi. (Pon)
Discussion about this post