Sarolangun — Beberapa nasabah Bank BPR Sahabat berdatangan datangi kantor Bank Sahabat Cabang Sarolangun. Salah satu di antaranya mengeluhkan tabungan miliknya raib dari total tabungan Rp99 juta lebih, dan dana yang tersisa hanya Rp18 juta di rekening itu, Kamis (31/07/25).
Ami, salah satu nasabah Bank Sahabat Cabang Sarolangun kecewa uang tabungan miliknya raib tanpa ada kejelasan.
Dijelaskan olehnya ketika awal berniat menabung lewat Bank BPR Sahabat, ia bertanya bagaimana cara menabung kepada karyawan/pegawai Bank BPR ini. Hingga tahun 2025 ini tabungan sudah berjalan sekian tahun semenjak tahun 2020.
Setelah persyaratan lengkap seperti Fotocopy KTP, KK dan uang sebesar Rp50 ribu rekening sudah jadi. “Kemudian besoknya saya sudah bisa menabung dengan karyawan BPR, sudah empat tahun hingga tahun 2025 sudah lumayan banyak uang di tabungan. Uang yang ditabung sebesar Rp99.699.000. Itu jumlah total uang yang ditabung,” jelas Ami nasabah Bank BPR Sahabat Cabang Sarolangun.
Ketika sampai di bank dilakukan pengecekan saldo tabungan melalui print out buku tabungan, sisa Rp18 juta sekian, sisanya dari total Rp99.699.000, “Saya tidak tahu entah ka mana hilangnya,” jelasnya menjelaskan atas raibnya tabungan di rekening.
Ia mengaku tabungannya pernah mencapai Rp600 juta lebih sebelum tahun 2025. “Berkisar Rp.600 juta sebelum saya bangun rumah,” ujarnya.
Dijelaskan kembali, terakhir nabung per tanggal 01 Juli 2025 sisa saldo yang ia miliki di rekening sebesar Rp99.699.000.
Diketahui saldo tabungan sebanyak tersebut di atas, dikarenakan beberapa hari lalu, pada Jumat malam, saat butuh uang untuk sesuatu yang harus dilunasi.
Ketika dikonfirmasi kepada karyawan Bank BPR Sahabat saat ditanya berapa sisa saldo, dijawab oleh karyawan bank sisa saldo sebesar Rp99.699.000.
“Oke, saya tarik pada hari Senin, karena besok hari Jumat. Makanya saya akan tarik semuanya sebesar Rp99.699.000,” tukasnya.
Setelah Senin mendatangi kantor Bank BPR Sahabat Cabang Sarolangun guna untuk melakukan penarikan tunai seluruh saldo, ketika dilakukan print out buku tabungan, tabungan tersisa pada rekening sebesar Rp18 juta lebih.
“Ketika ditanya ke pihak Bank BPR, mereka lepas tangan. Terlihat hasil print out ada banyak transaksi yang mencurigakan,” sebut Ami menjelaskan banyak dugaan transaksi tersebut ditarik tanpa persetujuannya.
Ia menjelaskan bahwa transaksi di print out dilakukan penarikan tunai di angka 2 juta, 10 juta dan 20 juta. Itu diakuinya tidak pernah lakukan penarikan di angka-angka tersebut.
“Itu bukan saya yang ambil, itu dilakukan oleh pihak bank,” tegasnya mencurigai indikasi dilakukan oleh pihak bank.
Ia menjelaskan kembali hasil tabungan sebesar Rp99.699.000 itu, ia menabung kadang se bulan sekali kisaran Rp10 juta per bulan. “Kadang 100, kadang 200 setiap hari,” jelasnya.
Ami mengaku jika penarikan dilakukan dirinya kisaran Rp30 juta dan terakhir Rp50 juta. “Pihak bank mengeluarkan kertas/surat untuk penarikan. Ditandatangani saya. Nilai yang dibuat sesuai yang saya minta kepada karyawan bank,” terang Ami menjelaskan prosedur saat tarik tunai.
Raibnya uang di rekening tabungan BPR Sahabat Cabang Sarolangun, Ami selaku nasabah berharap tanggung jawab dari Bank BPR tersebut.
“Supaya pihak bank bertanggung jawab atas kejadian ini, jangan sampai terulang lagi. Uang kita harus keluar,” tegasnya.
Sementara diketahui, masih pengakuan Ami selaku nasabah, pihak Bang BPR telah mengeluarkan surat pernyataan terindikasi lepas tangan, terkesan enggan bertanggung jawab.
“Pihak bank harus bertanggung jawab penuh terhadap hak-hak nasabah,” tegasnya lagi.
Ditegaskan oleh nasabah lagi, jika upaya mediasi gagal dilakukan, jalan terakhir tempuh jalur hukum, akan segera laporkan pihak Bank BPR Sahabat ke Kepolisian Polda Jambi.
Dalam kesempatan sama, ketika disambangi Kantor Bank BPR Sabahat Cabang Sarolangun, guna dimintai keterangan oleh beberapa awak media, Kepala Cabang Bank Sabahat sedang berada di luar Kabupaten Sarolangun. (Pen)
Discussion about this post