Padang Pariaman — Beginilah kondisi keadaan yang dialami oleh seorang wanita muda Willi Andini (22) warga Dama Pontong, Korong Pematang Tinggi, Nagari Sikucua Utara, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman.
Pondok rumah yang sempit hanya berukuran 3×4 itu, Willi tinggal bersama dengan suami dan anaknya yang masih berusia 2 tahun. Kondisi wanita muda tersebut cukup sangat miris memprihatinkan.
Hal itu terungkap ketika wartawan reportaseinvestigasi.com mendatangi lokasi tersebut, Minggu 21/6/2020.
Dimana salah seorang wanita muda di kurung serta dirantai.
Menurut keterangan pihak keluarga dan warga sekitar bahwa, Willi dirantai sudah lebih satu bulan yang lalu.
Salah satu warga sekitar yang enggan menyebutkan namanya kepada wartawan mengatakan, awal kejadiannya sekitar 2 tahun yang lalu, saat itu willi melahirkan namun setelah melahirkan itu willi jatuh sakit seperti orang kesurupan serta diajak berbicara pun kadang-kadang tidak nyambung atau ngelantur.
Setelah itu diupayakan pengobatan sudah hampir 2 tahun secara tradisional (obat kampung) oleh suami, orang tua, dan warga sekitar. Namun ketidakmampuan upaya pengobatan karena kondisi, dan sampai sekarang pun Willi tak kunjung sembuh.
“Karena dia mengalami stres serta mengganggu, apa lagi dia mempunyai anak berumur 2 tahun, terpaksa dirantai untuk antisipasi hal-hal yang tidak diingini terjadi, dan sekaligus untuk mempermudah proses pengobatan secara obat kampung,” ujarnya.
Ketika wartawan menanyakan tentang bantuan kepada keluarga Willi, suaminya menyebutkan memang ada dapat bantuan 2 karung beras (20 kilogram) dan bantuan itu berasal dari salah satu yayasan.
Dituturkannya, bahwa bantuan dari pemerintah atau nagari setempat hingga saat ini tidak ada dia terima, “Seperti BLT Dana Desa, BLT Dana Provinsi, maupun BLT Dana Pusat dan saat ini kami memang butuh bantuan tapi tidak tahu bagaimana cara mendapatkannya,” ucapnya.
Hendaknya pihak pemerintah nagari dan korong setempat cepat tanggap dengan kondisi Willi Andini bersama anaknya yang masih kecil, karena butuh uluran tangan bantuan.
Sampai berita ini diturunkan pihak terkait pemerintah wali Nlnagari atau pun wali korong setempat tidak ada respon dan konfirmasinya.
(as)
Discussion about this post