Padang — Didampingi oleh Pusat Bantuan Hukum (PBH) Peradi Sai Kota Padang, Salma (70) ibunda dari almarhum Harry Salam mempertanyakan hasil autopsi terkait kematian putranya yang mayatnya ditemukan di laut kawasan perairan Painan Pesisir Selatan.
Salma yang pada tanggal 12 April 2025 melaporkan bahwa dirinya dengan almarhum kehilangan kontak, sehingga dirinya melaporkan hal tersebut ke pihak Polresta Padang.
Akan tetapi berharap berita baik yang ditunggu ternyata malah sebaliknya, yang didapat mayat sang putra kesayangan ditemukan telah mengambang di laut kawasan perairan Painan Kabupaten Pesisir Selatan pada tanggal 15 April 2025.
Setelah beberapa hari penemuan mayat Harry Salam tersebut, keluarga almarhum khususnya ibu dan saudara almarhum sendiri merasakan adanya kejanggalan terkait kematian sang putra.
Dalam keterangannya kepada media di Polresta Padang Jum’at (2/5/2025), Salma mencurahkan semua kesedihannya dan mengatakan akan mencari keadilan untuk sang putra tercinta.
“Semenjak kematian putra saya ada kejanggalan yang saya rasakan, untuk itulah saya dan keluarga akan mencari keadialan untuk putra saya,” kata Salma dengan berlinang air mata.
Ketika ditanya mengenai hubungan almarhum dengan istri sendiri, Salma mengungkapkan bahwa rumah tangga anaknya memang dalam keadaan tidak baik-baik saja.
“Sudah beberapa bulan ini saya melihat rumah tangga anak saya tersebut memang kurang harmonis,” ungkap Salma lagi.
Tim PBH Peradi Sai sendiri yang mendampingi pihak keluarga dari almarhum Harry Salam beranggotakan: Yusak David, SH, MH, Muhammad Tito, SH, MH, Sulaimon Primareza, SH dan Devid Chandra, SH mengatakan akan mengungkap kebenaran terkait penyebab kematian dari karyawan BUMN tersebut.
Menurut keterangan Muhammad Tito, SH, MH, bahwa dari hasil visum yang disampaikan oleh Kasat Reskrim didampingi Kasub terkait penyebab kematian kepada keluarga terdapat beberapa luka-luka lecet pada tubuh almarhum Harry Salam.
“Memang ada pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam, dan ada luka-luka lecet tetapi belum jelas penyebabnya apa,” kata Tito kepada media.
“Kemudian pemeriksaan dalam berkaitan dengan paru-paru dan yang lainnya tetapi penyebab kematian itu sendiri belum diketahui,” tambah Muhammad Tito.
Muhammad a sendiri dalam keterangan ketika ditanya lebih jauh lagi mengungkapkan bahwa tim advokasi dari PBH Peradi Sai akan membuat pengaduan agar penyebab kematian Harry Salam ini lebih terang dan keluarga khususnya orang tua almarhum merasa mendapatkan keadilan bagi putranya.
“Kami dari PBH Peradi Sai Kota Padang dan semua tim akan membuat laporan pengaduan dan hal itu juga telah dilaporkan kepada Kasat yang tujuannya untuk membuka terang apa sih penyebab kematian almarhum,” sambungnya.
“Karna kita juga mempunyai rangkaian cerita yang disampaikan ibu almarhum dan itu yang coba kita satukan agar membuka terang penyebab kematian dari almarhum,” pungkasnya.
Selain hal tersebut pihak PBH sendiri dan keluarga merasa kurang puas dengan hasil visum yang disampaikan dan akan membuat laporan kepolisian terkait kematian dari almarhum Harry Salam.
Kasat Reskrim Polresta Padang AKP. M. Yassin, S.IK yang ditemui media setelah pertemuan antara keluarga serta tim PBH Peradi Sai tidak memberikan keterangan apapun pada media, dan hanya mengarahkan media untuk menghubungi Humas Polresta Padang. (Hen)
Discussion about this post