Pariaman — Perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh kepala SMK N 3 Pariaman, Indra Jasman (IJ) terhadap Ketua LSM Penjara Indonesia Kota Pariaman berbuntut panjang. Perbuatan yang dilakukan oknum kepsek yang tergolong arogan ini dilakukan melalui telpon whatsaap. IJ memberikan tuduhan terhadap Ketua LSM tersebut.
IJ menyebut, Ketua LSM Penjara Kota Pariaman yang dijabat aktifis perempuan, yang dikenal dengan nama Endra Yulita telah melakukan tindakan penyerangan dengan terhadap SMKN 3 Pariaman pada tahun 2008, dengan berlandasan kesaksian guru guru SMKN 3 Pariaman.
Terang saja ketua LSM tersebut tidak merasa senang dengan tuduhan tak beralamat dari oknum kepsek arogan, yang baru “kemaren sore” dilantik sebagai kepala sekolah di SMKN 3 Pariaman.
Menurut Endra, kejadian sebetulnya tahun 2008 yang dimaksud IJ tersebut ialah kasus pelecehan yang dilakukan salah satu oknum guru di SMKN 3 Pariaman terhadap dirinya sebagai korban. Pada kejadian tersebut oknum guru berinisial E, meminta agar kasus pelecehan itu diselesaikan secara kekeluargaan.
“Dan termasuk kepala sekolah IJ yang datang ke rumah saya waktu penyelesaian damai antara pelaku dengan saya. Saat itu IJ hanyalah guru biasa, tetapi dia membalikkan fakta terhadap tuduhan saya, dengan berlandasan kesaksian guru guru. Entah apa maksud dan tujuan IJ, melakukan tuduhan yang tidak benar kepada saya,” terang Endra.
Merasa difitnah IJ, Senin (4/9) Ketua LSM Penjara Indonesia Kota Pariaman, Endra melakukan klarifikasi kepada Indra Jasman selaku kepala sekolah tentang tuduhan tersebut. Di sana, IJ tetap bersikukuh mengatakan tuduhan tersebut benar benar terjadi. “Ketua LSM Penjara Endra Yulita melakukan penyerangan dengan pisau,” tuduhnya kekeuh.
Bahkan parahnya, kurenah oknum kepsek ini tak layak disebut sebagai seorang pendidik. Pasalnya, saat klarifikasi dilakukan, Endra Yulita ditemani rekan media mendapatkan perlakuan berupa kekerasan fisik dari kepsek arogan ini. IJ mengusir dan mendorong Pimpred dari media Sergap, Sustri Adlis hingga hampir jatuh, kejadian tersebut diabadikan dalam video amatir yang beredar.
“Saya mohon dengan kejadian seorang kepala sekolah yang arogansi dan sombong moga dinas terkait memanggil kepala sekolah tersebut dan mengklarifikasi tuduhannya terhadap saya sebagai Ketua LSM Penjara dan tindakan melakukan arogansi terhadap orang media dan lembaga,” harap Endra.
Lebih jauh ia berharap, semoga jangan ada lagi kepala sekolah yang bersifat sombong dan arogan, sebab katanya, kepala sekolah adalah seorang pemimpin yang punya keteladan dan harga diri yang harus menjadi contoh teladan terhadap guru guru dan murid yang dipimpinnya.
Selain itu, Endra menyentil persoalan lingkungan sekolah yang kotor dengan kondisi tumpukan sampah yang berserakan dalam lingkungan sekolah.
“Sekolah berkelas dan mahal ini mempunyai lingkungan sekolah yang sangat kotor dan fasilitas yang tidak lengkap. Penerimaan murid melebihi kapasitas dan sarana yang tidak memadai,” jelas Endra. (Red)
Discussion about this post