PESSEL – Pasca putusnya akses jembatan gantung akibat banjir pada 7 Maret lalu, puluhan masyarakat dan anak sekolah di kampung Lubuak Bangka, Nagari IV Koto Mudiak, Kecamatan Batang Kapas, Pesisir Selatan terpaksa menyeberangi sungai mengunakan rakit.
Terpantau puluhan anak-anak dan masyarakat sekitar menyeberangi sungai untuk menuju tempat sekolah mereka yang berada di seberangnya. Penyeberangan dilakukan dengan menggunakan rakit yang mengandalkan tali slik yang diikat pada tepi kedua tebing sungai yang berseberangan.
Sekretaris Nagari Lubuak Nyiur, Nagari IV Koto Mudiak, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Yurni Imam saat dihubungi wartawan Senin (13/5/2024) menyebutkan, ada sekitar 25 kepala keluarga dan 40 siswa yang tinggal di seberang sungai tersebut.
“Karena akses putus maka secara swadaya dan disepakati oleh masyarakat untuk membuat sebuah rakit demi kelancaran Pendidikan siswa di daerah itu,” terang Yurni.
Mesekipun demikian masyarakat meski tetap meningkatkan kewaspadaan, dikarenakan cuaca masih tidak menentu. Ditakutkan, lanjutnya, jika terjadi hujan di hulu, maka keselamatan warga dan anak-anak terancam.
“Ya, meski sudah ada rakit, harus ektra hati-hati, jangan sampai saat hujan, ari besar, maka keselamatan terancam dan bisa berakibat fatal,” sebutnya lagi.
Sejauh ini pihak nagari telah memasukan proposal ke pemerintah daerah, Pesisir Selatan melalui Dinas PUPR namun masih menunggu. Bahkan, proposal pun juga telah disampaikan ke Pemerintah Provinsi Sumbar.
Bahkan, pihak dari Kementerian pusat juga telah turun kelosi melihat kondisi jembatan gantung. Dan akan segera membangun, namun hingga sampai ini belum juga.
“Warga sangat berharap adanya jembatan gantung atau permanen. Agar kegiatan masyarakat bisa berjalan optimal,” tutupnya. (Robi)
Discussion about this post