Payakumbuh — Baru saja masuk ke Sentra IKM Randang Payakumbuh yang berada di Jalan Puti Elok, Kawasan Padang Kaduduak, Kelurahan Tigo Koto Diate, Kecamatan Payakumbuh Utara, mata pengunjung langsung disuguhkan dengan pemandangan berjejernya produk randang yang sudah dikemas dengan baik oleh Koperasi Sentra Randang Payo Brand Ikosero Kota Payakumbuh.
Dibawah binaan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh, ditampilkan berbagai varian randang dalam kemasan pouch dan kaleng. Ukurannya pun bervariasi, mulai dari 50 gram sampai 1 kilogram.
Wakil Wali Kota Erwin Yunaz, Kamis (28/1), kepada media menerangkan adanya galeri itu guna memberi informasi tentang varian-varian randang yang ada dan proses pembuatannya, disana juga dilengkapi literasi branding kota.
“Ini adalah terobosan pelengkap Sentra IKM Randang kita, sebagai branding kota, membantu masyarakat untuk tau bagaimana sejarahnya City of Randang,” kata Erwin Yunaz.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Kota Payakumbuh Wal Asri didampingi Sekretaris Dinas Andiko Jumarel saat ditemui media di kantornya, Kamis (28/1), menjelaskan randang yang ditampilkan dalam galeri itu sudah berstandar ISO 20000. Sebuah persyaratan yang tak mudah didapatkan, karena untuk meraihnya, kualitas produk harus terukur secara Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Terkait komposisi, kehalalan, maupun kesehatan randang kita sudah tak perlu diragukan lagi. Randang kita sudah bisa diproduksi secara moderen dan berskala besar. Sekarang kita tak hanya ingin menjajaki pasar lokal, bahkan pasar internasional sudah mulai melirik Randang Payakumbuh,” ungkap Wal Asri.
Ditambahkannya, di galeri itu ditampilkan beberapa varian randang yang diproduksi di Sentra Randang. Saat ini ada 9 varian yang bisa diproduksi oleh koperasi seperti randang daging sapi, randang jamur, pasta randang, randang suir ayam, randang suir sapi, randang telur, dan randang tuna.
“Namun untuk varian paru kering dan paru basah belum ditampilkan di galeri, tapi produknya bisa dipesan, karena peminat randang memang berbeda-beda, perlahan akan kita isi juga dengan produk lainnya,” kata Wal Asri.
Galeri ini telah ada sejak tahun lalu, di awal tahun 2021 ini sekarang fasilitas sarana dan prasarananya sudah memadai. Ada banyak kunjungan dari pemerintah daerah lain ke Sentra IKM Randang, seperti DPRD Bali, Dinas UKM Kalimantan, dan banyak lagi. Rata-rata setiap minggu ada dua kunjungan.
“Kedatangan mereka mencari peluang bisnis untuk menjadi distributor secara skala Nasional dan Internasional. Dengan adanya galeri ini, bukan saja tempat promosi kepada pengunjung dan tamu dari luar daerah saja, tidak sedikit warga Payakumbuh membeli randang dari Koperasi Sentra Payo untuk anak-anaknya yang kuliah di luar daerah,” kata Wal Asri menambahkan.
Selain itu, di galeri juga ada oleh-oleh khas Payakumbuh seperti bumbu redang, bumbu gulai, bumbu bakar, dan bumbu cabe. Menurut Wal Asri, sudah ada kerjasama Koperasi Sentra Randang Payo Brand Ikosero dengan BRIncubator untuk dikirim ke 6 negara seperti Turki, Belanda, Hongaria, Australia, Taiwan, dan Philipina.
“Dalam 1 kotak berisi 15 pouch bumbu yang terdiri dari bumbu redang, bumbu gulai, bumbu bakar, dan bumbu cabe yang sudah dikirim oleh Sentra Randang Payo melalui BRIncubator, untuk 1 negara dikirim 1 kotak sebagai sampel. Kita masih menunggu hasil tindaklanjutnya,” pungkasnya. (Humas)
Discussion about this post