Pesta demokrasi tingkat daerah bernama Pilkada tinggal menghitung hari. Pilihan calon pemimpin sudah pula terpampang dimana-mana. Tentu para pemilih sedikit banyak sudah tahu, siapa pasangan calon yang paling tepat untuk memimpin selama lima tahun ke depan.
Demikian pula bagi warga kabupaten Agam yang sudah memiliki hak pilih, dihari-hari menjelang 27 November mendatang sudah memperoleh gambaran lebih nyata dan objektif siapa paslon yang dipercaya membawa kapal besar ke tengah samudera kehidupan daerah dan masyarakatnya.
Semua paslon sudah menggelar dan mempromosikan dagangan program kerja masing-masing. Bahkan tidak jarang memberi iming-iming dengan sesuatu yang hanya “mungkin” dinikmati sesaat, jauh dibandingkan dengan apa yang seharusnya bisa didapat selama lima tahun rentang masa kepemimpinan bagi yang mendapat kepercayaan nantinya.
Memang, rencana program kerja atau visi dan misi seyogyanya menjadi bagian setiap konstituen menjatuhkan pilihan kepada paslon mana yang lebih memperhatikan dan berpihak kepada masyarakat khususnya. Kenali dan analisa dengan baik visi-misi masing-masing paslon.
Sisi yang juga tidak kalah penting sebagai dasar menjatuhkan pilihan tentu saja dari sosok pasangan nakhoda kapal daerah yang akan membawa masyarakatnya berlayar menuju kondisi yang lebih baik.
Memimpin suatu daerah tentu saja butuh sosok yang memenuhi kriteria keilmuan, pengalaman dan posisi atau ketokohannya dalam tatanan lembaga/adat serta agama sesuai dengan nilai-nilai yang tumbuh di tengah masyarakat Agam sebagai bagian dari minangkabau.
Dari empat pasang calon bupati/wakil bupati kabupaten Agam 2025-2030, secara objektif harus diakui Benni-Iqbal memenuhi lebih banyak kriteria sebagai pemimpin di wilayah yang religius/agamis dan beradat. Termasuk juga kemampuan mengelola pemerintahan daerah.
Benni Warlis Dt. Tan Batuah, sebagaimana diketahui tidak hanya sekedar telah berhasil mengabdikan diri dan mengembangkan ilmu dan teknologi ketika diberi kepercayaan menjadi Kepala Dinas Pertanian di Payakumbuh. Namun lebih dari itu “mak datuak” ini juga dipercaya menjadi “top leader” dalam lembaga pemerintahan sebagai Sekda.
Kepercayaan yang diterimanya bahkan sampai ke tingkat pemerintahan provinsi di kantor Gubernur Sumbar. Walau hanya pelaksana tugas (plt), jabatan Sekda Sumbar pernah dijalaninya, sampai dipercaya pula menjadi Komisaris Utama Bank Nagari Sumbar.
Salah satu puncak kepercayaan yang diterima Benni Warlis menjelang masa purna tugasnya adalah menjadi pejabat sementara (Pjs) Bupati Agam sekitar lima tahun lalu. Jabatan yang bisa dijadikan sebagai “test case” bagi dirinya untuk menjadi bupati yang sesungguhnya.
Seperti gubernur non aktif Buya Mahyeldi, Benni Warlis yang sama-sama alumnus Fakultas Pertanian Unand, ternyata berhasil bermetamorfosis pula menjadi dai atau ulama. Predikat yang dibutuhkan dalam kepemimpinan negara atau daerah melengkapi pemimpin pemerintahan (Umara).
Dalam kehidupan adat-istiadat, Benni pun telah dipercaya oleh kaumnya menyandang gelar “datuak”, posisi yang ditinggikan seranting dan didahulukan selangkah, termasuk di tengah masyarakat.
Lebih dari kedekatan almamater dan emosional tentunya, sebagai diakui Benni, kepercayaan yang didapatkannya sebagai Cawabup Agam, langsung datang dari Buya Mahyeldi yang tahu sosok dirinya, di samping sama-sama berasal dari Agam.
Melengkapi kriteria pemimpin yang dibutuhkan, calon Wakil Bupati Agam, Muhammad Iqbal, ibarat dua sisi mata uang dengan Benni Warlis. Dengan pengalaman dua periode menjadi anggota DPR-RI, tidak sekedar menjadi modal pengalaman, lebih dari itu memperkuat duet kepemimpinan di kabupaten Agam nantinya.
Kabupaten Agam, sebagai daerah yang memiliki pendapatan asli daerah (PAD) relatif kecil, akan sangat banyak tergantung sumber pembiayaan pemerintahan dan pembangunan kepada subsidi pemerintah pusat.
Untuk mendapatkan itu, diperlukan kemampuan kepala/wakil kepala daerah melakukan lobbi ke pemerintah pusat dan DPR-RI yang memiliki hak budgeting pemerintahan pusat, termasuk mengakomodir permintaan daerah yang dituangkan dalam APBD setiap tahun. Ini menjadi bagian tugas Cawabup.
Dari elaborasi dan kolaborasi pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Agam 2025-2030 nomor urut 2 ini, bisa diberikan status sebagai paslon yang paling komplit dan sangat bisa dipercaya memimpin daerah ini. Manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya waktu beberapa menit di TPS, demi perjalanan Pemerintah Kabupaten Agam selama lima tahun ke depan. Semoga.
Discussion about this post