Agam — Tidak kenal maka tak tahu, tak tahu maka tak sayang dan akhirnya menjatuhkan pilihan. Semua pasangan calon (paslon) di Pilkada Kabupaten Agam mendatang khususnya, telah “menjual” rencana program kerja masing-masing untuk lima tahun mendatang.
Kenapa demikian, tanpa mengenal, mengetahui dan terakhir keberpihakannya kepada masyarakat yang akan memilih satu dari empat paslon, agar jangan sampai seperti “membeli kucing dalam karung”.
Bayangkan, hanya butuh waktu beberapa menit di bilik suara, ternyata paslon yang dipilih tidak memberikan kemanfaatan bagi masyarakat Agam sebagai hak konstitusional dalam politik, selama tahun “maidokan”.
Rencana program atau dikenal juga dengan visi dan misi setiap paslon, bagi yang memenangi kontestasi Pilkada mendatang akan menjadi acuan program kerja selama tahun yang akan dituangkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan bakal dilegitimasi dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda).
Kabupaten Agam dengan masyarakatnya sejak dahulu dikenal melahirkan banyak ulama dan tokoh nasional, seyogyanya calon pemimpin yang akan dipilih bisa mengejawantahkan amanat historis tersebut. Bagaimana pemerintah daerah bisa memperhatikan aspek lembaga dan pendidikan agama khususnya.
Kedua, sesuai dengan potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang mayoritas menjadi petani, pekebun, peternak dan nelayan, sejauh ini belum terasa sentuhan terhadap sumber daya tersebut.
Beranjak dari kondisi dan tuntutan di atas, menarik disimak rencana program kerja paslon nomor urut 2 Benni-Iqbal. Paslon dengan latar belakang prosesi, rekam jejak yang terepresentasi pada ketakahan dan ketokohannya.
Disusun dalan 18 Program Unggulan, terdiri dari lima bidang, Benni-Iqbal menampilkan Agam Religius pada urutan pertama, dengan tiga sub bidang, yakni Gerakan Nagari Madani, Insentif bagi Pondok Pesantren, Garin, Penyuluh, Guru TPA/MDTA, Guru Tahfiz, Imam Masjid dan Beasiswa ke Timur Tengah.
Bidang kedua Agan Sehat, berupa pengelolaan sampah dari sumbernya dengan gerakan “Buang Sampah, Beli Sampah”, perluasan cakupan Jaminan Kesehatan Masyarakat dan Penataan ulang drainase dan Taman Ibukota.
Selanjutnya Agam Cerdas, diuraikan pada pendidikan berkarakter dan beasiswa, dan Kampus Perguruan Tinggi Negeri di Kabupaten Agam.
Agam Sejahtera merupakan bidang berikutnya mencakup Peningkatan Anggaran Pertanian 10 persen, penataan Usaha Tani Pokok Murah, penataan jaringan irigasi dan sarana prasarana pemasaran hasil pertanian. Kemudian ditambah dengan Usaha Tani Pokok Murah dan Asuransi Komoditi Pertanian dalam rangka mewujudkan Agam sebagai Lumbung Pangan.
Selanjutnya bidang menuntaskan Nagari Madani, Gerakan Pensejahteraan Kawasan Pesisir dan pengembangan Pariwisata Berbasis Geopark Sianok Maninjau, Pantai Tiku, Agrowisata dan Destinasi Wisata Potensial Nagari, serta mencetak 1.000 enterpreneur muda.
Bidang terakhir Agam Melayani dengan sub bidang penguatan Kelembagaan Adat dan Agam, peran ninik mamak, alim ulama dan Bundo Kanduang. Seterusnya pelayanan Digitalisasi Cepat Tanggap di setiap kecamatan.
Sub bidang lainnya Pemberdayaan UKM dan Revitalisasi Pasar serta Fasilitas gedung bersama organisasi kemasyarakatan tingkat kecamatan. (Pon)
Discussion about this post