Padang – Patung dan Relief Perjuangan Bung Hatta serta Monumen Garuda Pramuka diresmikan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Algamar dan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Audy Joinaldy, Minggu (10/11/2024).
Dua karya monumental ini dirancang oleh Yusman, seniman patung yang sudah jadi maestro nasional asal Sukamenanti, Pasaman Barat.
Namanya sudah tidak asing lagi karena banyak karyanya berupa patung dan monumen sudah tersebar di puluhan lokasi di Tanah Air. Yang paling terkenal, yakni patung enam Presiden Republik Indonesia yang dipajang di Balai Kirti Istana Bogor.
Kepada Diskominfo Padang, Yusman menjelaskan keterlibatannya dalam merancang patung dan relief perjuangan Bung Hatta di Padang sebagai wujud penghargaan terhadap perjuangan dan kepahlawanan Bung Hatta.
“Bung Hatta merupakan salah satu tokoh besar yang telah banyak berkontribusi bagi bangsa. Semangat perjuangan Bung Hatta harus kita lestarikan,” ujarnya.
Ia mengaku, patung Bung Hatta buatannya yang diresmikan pada kali ini merupakan patung yang paling detail yang pernah ia buat.
“Di istana, ada juga patung Bung Hatta buatan saya. Tetapi tidak sedetail ini,” kata dia.
Ia mengaku bangga bisa berkarya untuk Sumatera Barat karena ia sendiri juga lahir di Sumatera Barat.
“Ini karya ketiga kita saya di Sumbar. Sebelumnya, saya membuat Monumen Bung Hatta di Universitas Bung Hatta pada 2002 dan Patung Muhammad Yamin di Sawahlunto pada 2016,” jelasnya.
Ia mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Padang yang memperkaya ruang publik dengan karya-karya seni yang memiliki nilai sejarah dan perjuangan.
Yusman lahir pada 12 November 1964. Karya monumental pertamanya adalah “Monumen Mandala Pembebasan Irian Barat” di Makassar yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 1995.
Karya-karyanya yang lain juga sukses dan bahkan diresmikan oleh berbagai presiden, mulai dari Megawati Soekarnoputri hingga terakhir Presiden Joko Widodo.
Sepanjang kariernya sebagai seniman patung, Yusman telah menerima belasan penghargaan dan sejumlah rekor. Di antaranya yakni penghargaan untuk pembuatan relief terpanjang di Monumen Pangsar Soedirman pada 2010. (Amaik/Taufik)
Discussion about this post