Padang – Dalam sebuah pertemuan yang penuh antusiasme di Universitas Negeri Padang (UNP), mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, MS, menyampaikan pesan penting mengenai peran perguruan tinggi dalam membangun bangsa di era globalisasi. Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, Prof. Rokhmin mengajak civitas akademika untuk tidak melupakan jati diri bangsa dan nilai-nilai kebangsaan yang menjadi landasan kokoh menuju Indonesia Emas 2045.
Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Nilai-Nilai Kebangsaan di Perguruan Tinggi pada Era Globalisasi” ini berlangsung di Gedung Rectorate & Research Center, Kamis (29/8) mengundang berbagai tokoh akademis untuk berdiskusi tentang peran strategis perguruan tinggi dalam menjaga dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Dalam sambutannya, Rektor UNP menekankan bahwa perguruan tinggi adalah benteng terakhir yang mempertahankan identitas bangsa di tengah arus global yang sering kali melunturkan nilai-nilai fundamental.
“Hari ini kita diberi kesempatan luar biasa dengan kehadiran Prof. Rokhmin. Kita bisa belajar bagaimana bangsa ini dapat bertahan di tengah tantangan global yang semakin complicated. Perguruan tinggi kita harus menjadi garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tegas Rektor UNP, penuh harap.
Sebagai pembicara utama, Prof. Rokhmin Dahuri menegaskan bahwa Indonesia memiliki modal besar untuk menjadi bangsa yang maju dan berdaulat. Dengan populasi 281,6 juta jiwa dan kelas menengah yang terus tumbuh, Indonesia berada di ambang bonus demografi yang bisa menjadi mesin penggerak ekonomi jika dikelola dengan baik.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa kemajuan ini hanya bisa dicapai jika nilai-nilai kebangsaan tetap menjadi landasan dalam setiap langkah pembangunan. “Nilai-nilai kebangsaan sangat diperlukan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Perguruan tinggi harus berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai ini, terutama di tengah era polycrisis dunia,” ujar Prof. Rokhmin dengan penuh keyakinan.
Dalam diskusi yang dipandu oleh Dr. Erianjoni, pakar Social Deviation UNP, Prof. Rokhmin juga menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia, mulai dari bencana alam hingga ketertinggalan ekonomi. Ia menekankan bahwa semua ini bukanlah penghalang, melainkan pendorong untuk membentuk generasi yang memiliki etos kerja unggul, inovatif, dan berakhlak mulia.
Di tengah tantangan globalisasi, diskusi ini memberikan pesan kuat bahwa perguruan tinggi tidak hanya berperan sebagai tempat pendidikan, tetapi juga sebagai penjaga nilai-nilai luhur yang akan membawa Indonesia ke puncak kejayaan. Dengan dukungan seluruh elemen bangsa, visi Indonesia Emas 2045 bukanlah mimpi, tetapi tujuan yang nyata dan dapat dicapai.
Diskusi yang dihadiri oleh wakil rektor III, dekan, dan kepala lembaga UNP ini menandai langkah penting dalam upaya memupuk semangat kebangsaan di kalangan akademisi. Di tengah arus globalisasi yang deras, perguruan tinggi diharapkan tetap menjadi mercusuar yang menerangi jalan menuju masa depan bangsa yang gemilang. (ab/Humas)
Discussion about this post