SAWAHLUNTO, REPORTASEINVESTIGASI.com
Kondisi bangunan Rumah Potong Hewan (RPH) baru di Kelurahan Air Dingin Kecamatan Lembah Segar, Sawahlunto, begitu semakin memprihatinkan. Sebab, sejak tiga tahun dibangun, kawasan RPH ini belum dioperasikan.
Mendadak keadaan yang memprihatinkan itu menjadi tanda tanya besar. Terlebih pantauan wartawan mengamati kondisi gedung bangunan, serta kondisi dam penahan konstruksi juga sudah ada yang merengkah dan terban, sehingga hal itu disinyalir menjadi penyebab kenapa gedung RPH belum beroperasi sejak dibangunan tiga tahun silam itu.
Tak hayal, pembangunan gedung RPH yang telah dilangsungkan itu tidak memiliki azas manfaat. Selain itu aroma tak sedap sewaktu proses pekerjaan yang dilaksanakan, seakan mengungkap fakta terhadap dugaan terjadinya konspirasi pembangunan.
Sebab, buruknya pekerjaan dalam pelaksanaan pembangunan tidak terlepas dari lemahnya pengawasan dari dinas terkait.
Padahal, pasca pemberitaan media mengkritisi upaya tambal sulam yang tadinya dikerjakan rekanan menutupi bagian yang merengkah dan terban dinilai tidak maksimal, terbukti saat ini kondisi bangunan kian memprihatinkan.
Temuan media ini, rupanya tidak ditampik Kepala Dinas Pertanian Hilmed, bahkan dia mengklaim telah melakukan beberapa kali perbaikan. “Kalau masalah dam penahan retak, sudah diperbaiki, namun kondisi tanah yang labil jadi damnya tetap tak dapat diperbaiki,” jelas Hilmed.
Namun, dari pernyataan Hilmet itu seperti menyiratkan kebenaran atas indikasi perencanaan kegiatan yang dibuat tak menguasai teknis lapangan, mengingat lokasi Pembangunan Gedung RPH tersebut adalah labil.
Anehnya Hilmed juga beralasan kenapa RPH belum bisa dioperasikan, ia menyebut salah satu penyebabnya adalah akses jalan yang ada di sana harus diperbaiki lebih dahulu.
“Tahun ini sudah dianggarkan di Dinas Pekerjaan Umum untuk peningkatan jalan. Kalau jalannya sudah baik maka tahun 2018 RPH baru ini akan dapat digunakan,” jelas Hilmed beralasan.
Seperti diketahui. Pembangunan RPH Air Dingin ini baru dikerjakan pada tahun 2015 dengan menghabiskan banyak anggaran kegiatan, seperti pembuatan pagar keliling senilai Rp165.590.000, pembuatan bak pengelolaan limbah senilai Rp376.416.000.
Ada lagi pekerjaan beton penyangga dan saluran keliling senilai Rp.566.002.000, serta bangunan kantor dan rumah jaga bernilai Rp.501.337.000.
Discussion about this post