Pasaman Barat, R. Investigasi — Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka, untuk tingkat SMP sederajat di Kabupaten Pasaman Barat tahun ajaran 2020-2021 dimulai. PBM tahun ajaran baru ini sedikit berbeda dengan sebelumnya, karena siswa harus memperhatikan protokol covid-19.
Proses Belajar Mengajar tatap muka mewajibkan seluruh siswa dan guru untuk mencuci tangan dan mengukur suhu tubuh, prosedur dilakukan sesuai dengan protokoler covid-19, jika sudah memenuhi syarat dan standar covid-19 siswa dan guru bersangkutan diperbolehkan memasuki pekarangan sekolah.
Kepala sekolah SMP Negeri 1 Pasaman, Pulmen Evida mengatakan, PBM tatap muka hari pertama ini hanya diikuti oleh siswa kelas satu saja atau siswa baru. Kebijakan ini di buat untuk menghindarkan kerumunan siswa, seluruh panitia dan guru menunggu didepan gerbang dan mengarahkan anak didik ke kelas masing masing. Saat berada di kelas sekolah sudah mengatur jarak antar siswa. Dengan kuota masing masing kelas sebanyak 16 siswa.
“Panitia kita sudah siap, dari gerbang hingga ke kelas dan sudah memiliki aturan tersendiri sesuai protokol covid-19,” ujarnya.
Ia menambahkan, sebelumnya pihak sekolah juga telah menyediakan tempat cuci tangan disetiap kelas dan memberikan pemahaman kepada guru selama PBM tatap muka berlangsung. Seluruh siswa hanya berada di lokal dan saat jam istirahat siswa tidak di bolehkan keluar ruangan, bahkan pihak sekolah meminta supaya siswa membawa bekal karena kantin ditutup.
“Jam pelajaran juga dikurangi agar siswa bisa pulang lebih cepat dan tidak jenuh,” ujarnya.
Sementara itu, untuk kelas dua dan tiga akan belajar secara bergantian setiap harinya. Saat berada di rumah siswa juga belajar secara daring dan luring atau mengerjakan tugas dari guru masing masing. Metode belajar scara bergantian ini diharapkan supaya bisa mengisi waktu siswa
“Hari ini untuk kelas satu, besok kelas dua, rabu kelas tiga. Nanti siswa akan bergantian masuk agar mereka bisa saling mengisi dan tidak mengumpulkan banyak siswa disatu hari yang sama,” pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang siswa Khairunnisma mengaku sudah rindu dengan PBM tatap muka ini. Sebab sudah lebih dari tiga bulan mereka hanya melakukan PBM secara daring dan luring. Meski harus menggunakan masker dan patuhi aturan protokol covid-19, namun siswa mengaku siap dan akan membiasakan diri dengan protokol covid-19 ini.
“Kami akan membiasakan diri dengan peraturan baru ini, dengan memakai masker dan rajin mencuci tangan sesuai dengan protokol covid-19,” ujarnya.(wh/yd)
Discussion about this post