NARAS I, REPORTASEINVESTIGASI.com
Dalam memasuki pergantian tahun 2018, LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat) Karya Muda, Desa Naras I berencana mengadakan gotong royong khususnya di Dusun Selatan yang masuk dalam kategori pemungkiman kumuh (versi program KOTAKU) yang perlu di perhatikan lebih.
“Rencana gotong royong ini telah ada dalam rencangan LKM untuk menyambut pergantian tahun 2018 karna kebersihan suatu kampung mencerminkan kepribadian dari masyarakatnya, desa ini sudah lama tidak eksis lagi di dalam persaingan antar desa se Kota Pariaman, karna kesempatan yang diberikan kepada pemuda untuk memajukan kampung cukup minim, dan mudah-mudahan harapannya dengan adanya LKM Karya Muda yang di motori oleh para anak muda ini bisa lebih greget, karna di tahun 2017 LKM kita belum greget,” jelas Ketua LKM Karya Muda Musmar Jayakin (14/12/2017).
Memasuki tahun 2018, ucapnya lanjut, lembaga ini akan mencoba memaksimalkan dengan program-programnya, baik program dari LKM sendiri maupun program dari KOTAKU melalui fasilitator yang akan mendampingi LKM.
Akim sebutan karib Musmar menambahkan, setidaknya LKM Karya Muda sudah melakukan 7 kali pelatihan, yaitu pelatihan relawan, pelatihan KSM dan aparat Desa, pelatihan Tipp, pelatihan on the job training, pelatihan LKM dan aparat desa, pelatihan KSM, pelatihan keterampilan dan pelatihan pengelolaan keuangan. “Kita juga sudah melakukan training bagaimana cara mengantisipasi kebakaran dengan mengundang salah satu personil Damkar Kabupaten Padang Pariaman.” Jelasnya.
Faskel (Fasilitator Kelurahan) Desriani, mengatakan Desa Naras I merupakan salah satu wilayah prioritas dari 14 lokasi perumahan kumuh di Kota Pariaman, dengn luas wilayah kumuh sekitar 14.932 Ha berdasarkan SK Walikota No 444/050/2014, tertanggal 16 Oktober 2014.
Desi juga menambahkan, cukup kaget dengan anggota dan relawan LKM Karya Muda karna didominasi oleh anak muda pada umumnya, dia juga menekankan bahwa anak muda perlu memperhatikan akan kelangsungan LKM Karya Muda. Karna menurutnya, dengan kesibukan masing-masing anggota dapat membahayakan kelangsungan LKM Karya Muda dalam persaingan antar LKM yang ada di Kota Pariaman.
“Kami sebagai Faskel hanya menjalan program dan membantu LKM untuk eksis dan dapat berkaloborasi dengan desa setempat karna nanti takutnya program LKM akan terbentur dengan program yang buat oleh desa, kita sudah mengundang desa untuk duduk bersama untuk mencocokan program tapi tidak ada perngkat desa yang datang, LKM harus dapat berkerja sama dengan desa,” Jelasnya. (Rizki Pratama)
Discussion about this post