Kota Pariaman — Prosesi Pesona Budaya Tabuik Piaman kembali dilaksanakan oleh kedua kubu Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang, Senin (15/7/2024).
Prosesi kali ini adalah maarak saroban yang dilakukan oleh kedua kubu Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang.
“Prosesi maarak saroban merupakan prosesi terakhir Tabuik, dan nantinya akan dilanjutkan dengan prosesi puncak Tabuik yakni Tabuik naiak pangkek, hoyak Tabuik hingga Tabuik di buang ke laut,” terang Tuo Tabuik Zulbakri.
Prosesi maarak saroban, sambung Zulbakri atau yang akrab disapa Mak Etek ini mengatakan, bahwa peristiwa maarak saroban bertujuan untuk menginformasikan kepada anggota masyarakat akan halnya penutup kepala (saroban) Husein yang terbunuh dalam perang Karbala.
Hampir serupa dengan peristiwa maarak panja, bahwa kegiatan ini juga diiringi dengan membawa miniatur Tabuik lenong serta diiringi gemuruh bunyi gendang tasa dengan sorak-sorai.
“Ritual mengarak sorban merupakan penggambaran kembali dari para pengikut Husain setelah menemukan sorban Husain. Tujuan prosesi ini adalah untuk menciptakan semangat dan mengangkat harga diri serta mendorong keinginan untuk membela kebenaran, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Husain dalam berperang mempertahankan haknya,” jelasnya.
Ritual mengarak sorban merupakan representasi dari tindakan para pengikut Husain setelah menemukan sorban Husain. (*)
Discussion about this post