Pariaman — Isu pengadaan mobnas baru untuk Kajari Pariaman yang diduga kuat menyalahi aturan, ternyata membuka tabir baru ihwal bobroknya kepemimpinan Genius Umar, akibat ketidakpekaan sebagai walikota menyikapi kondisi ekonomi masyarakat yang morat marit pasca Covid-19. Ditambah lagi keuangan daerah yang defisit Rp 89 miliar.
Lantas dengan keadaan tersebut, alih-alih mencari solusi untuk mengatur keuangan daerah dan memperbaiki ekonomi masyarakat, Pemko Pariaman di bawah estafet pemerintahan Walikota Genius Umar malah berpesta pora membeli sejumlah mobil dinas mewah yang baru.
Hal ini terungkap dari informasi lanjutan terhadap pemberitaan mobnas Kajari yang dirangkum sebelumnya. Terkait mobnas Kajari, sebelumnya dijelaskan pemberian mobnas Fortuner baru BA 4 W ditemukan sejumlah indikasi pelanggaran hukum, di antaranya pengadaan mobnas disinyalir tidak melalui pembahasan Banggar DPRD.
Selain itu, mobil jenis minibus Toyota Fortuner BA 4 W tersebut diserahkan tanpa adanya berita acara hibah dari Pemerintah Kota Pariaman. Bahkan lebih gilanya lagi, pengadaan mobnas yang menelan anggaran lebih dari setengah miliar rupiah tersebut, juga tidak melalui proses lelang.
Namun perihal itu dibantah oleh Banggar DPRD Kota Pariaman, Rabu (10/8). Wakil Ketua DPRD Mulyadi yang ditemui di ruangannya, mengklarifikasi bahwa pengadaan mobnas untuk Kajari Pariaman sudah dibahas dalam Banggar.
“Soal pengadaan mobnas Kajari ada dibahas di Banggar. Nilainya saya tidak ingat. Pembahasannya tahun 2021, pengadaan unitnya sekarang,” sebut Mulyadi.
Mulyadi menerangkan kemungkinan pengadaan mobnas Kajari tersebut tidak melalui sistem LPSE, melainkan kemungkinan berada lewat aplikasi e-Katalog.
“Kemungkinan pengadaannya lewat e-Katalog dengan sistem e-Purchasing. Untuk soal itu tanya ke PPK (Bagian Umum) saja,” ulas Mulyadi.
Kabag Umum Sekretariat Pemko Pariaman, Razwan Azmi yang sebelumnya sudah dikonfirmasi mengakui, bahwa belum ada serahterima hibah antara Pemko Pariaman dengan Kejaksaan Negeri Pariaman soal mobnas tersebut.
Namun, Razwan mengklaim pengadaan mobnas itu telah dianggarkan tahun 2022 dengan pembahasan yang dilakukan oleh Kabag Umum sebelum dirinya, akan tetapi belum ada serahterima hibah secara resmi. “Penganggarannya tahun ini (2022), pengusulannya sama Kabag Umum sebelum saya. Untuk acara serah terimanya hibah belum, tapi sedang dibuatkan.” terangnya, Jumat (5/8).
Lebih jauh Razwan berpandangan, menurutnya pemberian mobnas itu secara kedinasan tidak menyalahi aturan main. “Memang mobnas itu sudah sebulan ini dipakai. Artinya kita menganggarkan mobnas untuk Kajari dianggarkan tahun 2022, kan tidak ada masalah. Kalau naskah hibah tentu orang aset yang buat, Pak,” klaim Razwan menyebutkan.
Di sisi lain, usut demi usut, persoalan pengadaan mobnas oleh Pemko Pariaman ternyata bukan hanya diperuntukkan kepada Kajari Pariaman saja. Namun dari data yang dihimpun LSM Caredek bersama tim, setidaknya pengadaan mobnas oleh Pemko Pariaman yang diketahui diperuntukkan kepada sejumlah petinggi ini, meliputi 4 unit kendaraan mobil mewah dengan 2 tahun anggaran APBD.
Sekretaris LSM Caredek, Endra Yulita menerangkan, berdasarkan data yang diperoleh, pada tahun 2021 Pemko Pariaman awalnya menayangkan pengadaan mobnas untuk Sekdako Pariaman dengan tanggal pembuatan 3 Agustus 2021 sebesar Rp 489,4 juta di laman LPSE Kota Pariaman. Pengadaan kendaraan dinas ini diikuti oleh 4 peserta lelang. Akan tetapi tidak diketahui perusahaan mana yang jadi pemenang lelang.
Setelahnya pada 22 Desember 2021, Pemko Pariaman kembali menayangkan pengadaan kendaraan dinas untuk Walikota Pariaman dengan pagu Rp 821 juta. Pengadaan mobnas untuk Genius Umar ini sempat 3 kali ulang dan berakhir dengan kegagalan tender di LPSE. Tidak diketahui siapa pemenang lelang serta perusahaan yang ikut dalam pengadaan ini. Namun yang jelas mobnas dengan merk Pajero Sport tersebut sudah dipergunakan Genius untuk wara-wiri sana-kemari.
Tak sampai di situ saja, pengadaan mobil dinas oleh Pemko Pariaman pun dilanjutkan, di saat ekonomi masyarakat sedang berkesulitan pasca pandemi serta keuangan daerah yang kacau akibat defisit Rp 89 miliar.
Selanjutnya awal tahun 2022, persisnya di bulan Maret, sahwat Pemko Pariaman untuk menghamburkan uang daerah yang sedang kesulitan itu malah “mem-ba-bi-bu”, 2 mobnas sekaligus diadakan lewat sistem e-Purchasing di bulan yang sama.
“Nah, di sinilah letaknya pengadaan mobnas untuk Kajari Pariaman dengan nilai pagu Rp 550 juta. Nama paketnya pengadaan kendaraan dinas Kajari Pariaman,” tukuk Endra.
Terakhir ketus Endra, ternyata istri Walikota Genius tak mau ketinggalan juga. Ketua PKK, Lucyanel Arlim yang belum lama diangkat menjadi pejabat eselon 2, yang pernah melambung naik menjadi Kepala Dinas P3AKB Kota Pariaman ini ikut mendapatkan mobnas baru seharga Rp 470 juta.
“Jadi Walikota Pariaman, istri walikota, Sekdako dan Kajari tidak peka di tengah kesulitan ekonomi rakyat dan carut-marut keuangan daerah,” tohok Endra Yulita. (Idm)
Discussion about this post