AGAM — Dalam sepekan terakhir sedikitnya 20 hektare lahan sawit terbakar di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Kasus terbaru, lahan seluas 12 hektare di perkebunan sawit plasma di Masang, Nagari Tiku V Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, terbakar pada Sabtu (29/2) hingga Minggu (1/3).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, M. Lutfi mengatakan petugas gabungan telah berupaya memadamkan api sejak Minggu hingga hari ini. Namun, titik api terus bermunculan.
“Kebakaran yang terjadi di 12 hektare lahan sawit sudah dipadamkan. Karena terjadi di lahan gambut dan ditambah cuaca panas, api menjalar ke 2 hektare lahan lain,” ujarnya.
Untuk memadamkan api, BPBD Agam menurunkan 12 personel. Mereka dibantu oleh tim PT Mutiara Agam, dan warga setempat. Dengan begitu, terdapat sekitar 30 orang yang terlibat dalam pemadaman.
Hingga kini pihaknya belum mengetahui penyebab kebakaran tersebut. Lutfi mengatakan kepolisian sedang menyelidiki sumber api.
“Jumlah kerugian akibat kebakaran ini juga belum bisa kami sebutkan karena masih kami hitung,” ucapnya.
Kebakaran itu membuat total lahan sawit yang hangus di Agam dalam sepekan mencapai 20 hektare. Lutfi mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran di lahan karena cuaca panas mengakibatkan api cepat membesar dan menjalar.
Ia juga meminta masyarakat untuk segera melapor ke BPBD apabila muncul kebakaran lahan sekecil apa pun agar kebakaran diatasi dengan cepat.
Sebelumnya, pada Juni-Oktober 2015, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat 2,6 juta hektare lahan terbakar di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lahan terbakar dalam kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sepanjang 2019 mencapai lebih dari 857 hektare di enam provinsi berbeda.
Setiap kali karhutla terjadi, industri sawit disudutkan. Sejumlah pihak, terutama aktivis lingkungan, menuding pembukaan lahan perkebunan lewat pembakaran lahan jadi penyebabnya. Sejumlah putusan pengadilan pun memvonis beberapa korporasi sawit bersalah terkait karhutla.
SUMBER : (Cnn)
Discussion about this post