Agam—Malang sakijok mato, pepatah tersebut sesuai dengan musibah yang terjadi di kawasan Ngungun, Lubuak Sao, Nagari Tanjung Sani, kecamatan Tanjung Raya yang berbatasan langsung dengan wilayah Siguhung, Nagari Lubuk -basung, kecamatan Lubukbasung, pada Jumat (8/1) sore, mengakibatkan jalur Lubukbasung-Bukittinggi terputus dan dilaporkan ada beberapa warga yang terdampak.
Untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan dan bertambahnya korban, sementara ini, jalan tersebut sudah ditutup oleh petugas. Dikabarkan, sampai proses pembersihan material longsor dilakukan oleh tim gabungan selesai jalan tersebut belum bisa dilalui.
Sementara itu, dari Informasi yang diperoleh di ruas jalan propinsi yang terdampak longsor tersebut, sudah terjadi penumpukan kendaraan dari dua arah berbeda, karena rute tersebut, merupakan jalur utama dari dan ke Lubukbasung-Bukittinggi, termasuk dimanfaatkan berbagai jenis kendaraan yang berasal dari kabupaten Pasaman Barat.
Selanjutnya, di lokasi kejadian menyebutkan, dampak tingginya volume kendaraan yang melewati jalur jalan, dalam kurun waktu setengah, sudah memicu antrian panjang kendaraan, baik dari arah Lubukbasung maupun dari arah Bukittinggi. Dikuatirkan, kamacetan akan semakin panjang jika material longsor tidak segera diatasi.
Bahkan disebutkan, panjang antrian kendaraan dari dua titik berbeda, hingga pukul 16.30 WIB, sudah mencapai 2 km bari di wilayah Lubukbasung maupun di wilayah Tanjung Raya, mengingat Jumat sore merupakan jadwal padat arus lalulintas.
Ditambahkan, Camat Tanjung Raya Handria Asmi menyebutkan, pihaknya bersama unsur terkait sudah menutup akses jalan dari dua titik berbeda, agar kendaraan tidak melintasi mengingat curah hujan masih tinggi dan potensi longsor masih berkemungkinan terjadi, karena labilnya kondisi tebing bekas longsor.
Aji
Discussion about this post