PADANG, RI – Peningkatan kasus positif penularan Covid-19 semakin merembet ke beberapa daerah luar pulau Jawa dan Bali, termasuk Kota Padang, Sumatera Barat.
Sesuai arahan Presiden RI, Wali Kota Padang Hendri Septa diminta mengambil kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 mulai 26 Juli sampai dengan 2 Agustus mendatang.
Menyikapi hal itu, Wako Hendri Septa mengatakan pihaknya telah menyiapkan skenario untuk mengoptimalkan penerapan PPKM Level 4 yang kembali diperpanjang selama delapan hari tersebut.
Salah satunya dengan menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang PPKM Level 4 Pencegahan Pandemi Covid-19 tertanggal 25 Juli 2021.
Tercatat, SE bernomorkan 400.660/BPBD-Pdg/VII/2021 yang memiliki 21 poin ini berisikan aturan dan kebijakan yang wajib disikapi seluruh pihak dan masyarakat di Kota Padang. Semuanya guna mengendalikan penularan Covid-19 dan menjaga stabilitas ekonomi masyarakat di masa PPKM Level 4.
“Kita berharap betul seluruh masyarakat Kota Padang dapat bersabar dan berikhtiar selama penerapan PPKM ini. Insya Allah, jika kasus Covid-19 menurun, Padang akan lepas dari PPKM,” tutur wako di kediaman resminya saat diwawancarai ‘live’ oleh CNN Indonesia, Selasa (27/7/2021).
Ketika ditanyai perihal penyebab peningkatan kasus positif Covid-19, menurut Hendri, salah satunya dengan adanya peningkatan ‘tracing’ oleh pihaknya.
“Kita intens melakukan tracing, dimana setiap satu kasus positif Covid-19 yang didapati akan dilakukan swab test kepada 5-10 orang kontak erat. Nah inilah yang memicu banyaknya warga kita yang positif Covid-19,” sebutnya.
Lebih lanjut terkait ketersedian Bed OccupancyRate (BOR) untuk pasien positif Covid-19 di Padang, wali kota menyebut dari informasi yang didapat untuk ketersediaan BOR isolasi saat ini masih di 78,91 persen. Sementara BOR intensif di rumah sakit sudah mencapai 83,33 persen dari 100 persen.
Begitu juga perihal pasokan oksigen bagi warga yang terpapar Covid-19 di Padang Hendri Septa mengatakan dari informasi yang didapat memang terjadi penipisan pasokan oksigen pada beberapa hari yang lalu.
“Hal itu dikarenakan keterlambatan pendistribusiannya saja dan sekarang pasokan oksigen sudah normal kembali,” sambungnya.
Lebih jauh wali kota menguraikan, untuk vaksinasi Covid-19 hingga saat ini sudah menyasar 170 ribu lebih warga Kota Padang. Pada masa PPKM mulai animo masyarakat melalukan vaksin meningkat tajam.
“Sebelum PPKM diberlakukan warga Padang yang sudah divaksin masih 119.000 jiwa. Namun sejak PPKM beberapa minggu ini warga yang vaksin naik 50.000-an. Dalam upaya ini kita punya trik bagaimana mengajak setiap warga yang melakukan pelayanan ke pemerintahan seperti pengurusan administrasi kependudukannya agar melakukan vaksin terlebih dahulu. Inovasi selanjutnya yaitu, bagi warga Padang yang mampu mengajak warga lainnya minimal 100-an orang kita akan berikan hadiah,” paparnya mengakhiri. REL
Discussion about this post