Reportase Investigasi.com
Jakarta,- Pihak Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kalideres, Jakarta Barat menerima seorang pasien dengan luka tusuk dibeberapa bagian tubuhnya pada Senin (19/4/2021) sekitar pukul 01.30 WIB.
Saat tiba di rumah sakit tersebut, korban yang diketahui berinisial MRR ini sudah tidak bernyawa lagi dan dua orang lelaki tidak dikenal yang mengantar korban ke RS itu langsung pergi.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya Khadafi membenarkan adanya pasien rumah sakit Mitra Keluarga korban penusukan.
“Jadi RS tersebut menerima pasien dari dua orang lelaki tidak dikenal menggunakan sepeda motor dan setelah itu, dua orang ini langsung kabur,” ujar Arsya, Selasa (20/4/2021).
Kemudian, Subnit Jatanras dibawah Pimpinan Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Dimitri Mahendra dan Kanit Reskrim Polsek Kalideres Iptu Ahmad Haris sanjaya serta Kasubnit Jatanras Ipda Rizki Ali Akbar yang mendapat laporan adanya korban penusukan langsung ke lokasi.
Di sana pihaknya mendapati korban sudah tidak bernyawa dengan luka tusukan dibagian punggungnya.
“Kami masih dalami kejadian ini. Tim identifikasi sudah melakukan pemeriksaan dan kami juga sudah periksa beberapa saksi,” tutup dia.
Arsya meminta kepada segenap pihak untuk bersabar karena anggotanya masih bekerja memburu pelaku penusuk korban.
Secara terpisah H.Sarmilih SH, CMCLS selaku kuasq hukum korban dari kantor hukum Marslaw yang juga sebagai pembina ormas Bang Japar Indonesia (BJI) mengapresiasi tindakan cepat aparat Kepolisian Sektor Kalideres dan Polres Metro Jakarta Barat yang menangkap salah satu dari enam orang pelaku penganiayaan menyebabkan korban MRR meninggal dunia.
Sebelumnya kata H.Sarmili, ayah korban menceritakan kejadian itu ke anggota Bang Japar Indonesia Preskel Pegadungan, Kalideres dimana selama ini Bang Japar Indonesia kerap kali melakukan sosialisasi memberikan bantuan hukum gratis kepada masyarakat yang tidak mampu.
“Kejadian itu dipicu karena hal sepele, yaitu cekcok saat bermain futsal. Saya menilai kekurangan generasi muda kita saat ini adalah moral dan akhlaknya harus dibina dengan baik. agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” kata dia.
Dihadapan awak media H. Sarmilih juga mengimbau kepada generasi milenial saat ini untuk melakukan hal positif seperti memperbanyak kegiatan mengaji, juga rumah doa seperti di gereja, di sekolah atau di mushola.
“Ya, harapan kita kedepan mudah-mudahan setelah selesai pandemi ini. Iman, moral dan akhlak pemuda di Indonesia menjadi generasi yang akhlakul karimah,” pungkasnya.
Amr/Red*
Discussion about this post