Kota Solok – Guna mempercepat penurunan kasus stunting di Kota Solok. Kota Solok meluncurkan layanan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), Jumat (1/4) di halaman Kantor Camat Lubuk Sikarah.
Dahsat merupakan layanan sumber informasi dan pengaturan menu gizi serta perbaikan pola asuh kepada anak. Selain itu juga sebagai wadah pemberdayaan masyarakat guna pemenuhan gizi keluarga beresiko stunting.
Menurut Sekda Kota Solok, Syaiful, stunting merupakan isu prioritas nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024. Penurunan kasusu stunting menjadi perhatian serius pemerintah.
“Dengan layanan ini, diharapkan bisa mencegah dan mengurangi secara signifikan prevelensi angka stunting. kita berharap Kota Solok mencapai Zero Stunting,” Kata Syaiful.
Stunting bukan hanya kondisi gagal tumbuh karena kekurangan gizi pada anak. Kondisi itu bisa berefek pada kesehatan, penderita stunting lebih beresiko terkenan diabetes, hipertensi hingga gangguan jantung.
Menurut Syaiful, Dashat merupakan langkah awal mengatasi stunting di Kota Solok. Untuk itu, katanya, pendataan harus teliti agar program ini berjalan tepat sasaran.
Dalam tahap awal, Kampung Keluarga Berkualitas Payo Sejahtera akan menjadi percontohan program Dashat di Kota Solok. Nantinya, juga bakal dilakukan di daerah lainnya.
“Ini akan menjadi percontohan bagi daerah lainnya di Kota Solok. Perlu kerjasama dan dukungan semua pihak, agar program dan layanan ini berjalan dengan baik,” sebut Sekda.
Pada kesempatan itu,juga diluncurkan program inovasi Lusi Tuntas Genting (Lubuk Sikarah Turunkan Dan Berantas Generasi Stunting). Inovasi ini untuk mendapatkan info secara spesifik tentang permasalahan stunting.
Data DPPKB Kota Solok, terdapat sebanyak 8.328 Kepala Keluarga yang termasuk keluarga beresiko stunting. Sementara angka stunting Kota Solok saat ini sebesar 18,5 persen. Kota Solok merupakan daerah yang terendah angka stunting di Sumatera Barat. (*)
Discussion about this post