SAWAHLUNTO – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) kota Sawahlunto apresiasi keberhasilan Petinju binaan Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) kota ini diajang Bukittinggi Wisata Cup I sekaligus kualifikasi atau Pra Porprov XV di Gedung Olahraga Atas Ngarai Bukittinggi pekan lalu.
Keberhasilan dengan meraih 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu itu dilengkapi dengan Petinju Sawahlunto Fauzi Ahmad berhasil dinobatkan sebagai Petinju Terbaik Putra serta meloloskan beberapa petinju ke Porprov XV di Pariaman mendatang.
Ketua KONI Sawahlunto Syafril didampingi Sekretaris Potra Hendri menyatakan disamping meraih prestasi sebagai atlit harus menjadi teladan di cabang olahraga yang ditekuni. Dan ini telah dibuktikan oleh petinju Fauzi Ahmad.
“ KONI mewakili masyarakat dan pemerintah kota Sawahlunto mengucapkan terima kasih atas prestasi yang mengharumkan nama kota ini dikancah olahraga” sebut Syafril dihadapan petinju yang dilatih Suryanto dan Elfian ini di Sekretariat KONI di GOR Ombilin, Senin (7/5).
Dikesempatan ini Ketua KONI berharap kepada petinju dan pelatih bersemangat dan berlatih secara sungguh- sungguh dan memanfaatkan waktu sampai iven Porprov XV mendatang agar prastasi gemilang ini terulang kembali.
“ KONI juga apresiasi terhadap Pertina yang tetap komit dengan atlit binaan kota ini karna anak-anak Sawahlunto juga dapat berprestasi buat apa ambil atlit luar hanya untuk sekeping medali. Semoga kerinduan atas kejayaan olahraga tinju Sawahlunto kembali terwujud” harap Syafril.
Pelatih Pertina Sawahlunto Suryanto menyatakan kalau petinjunya dapat mengikuti tahapan persiapan dengan baik dan ada semangat yang terbangun didirinya, pasti prestasi akan menjadikan juara.
“ kami tentu mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang mau mendorong anaknya untuk menekuni olahraga tinju serta dukungan Ketua Pertina serta KONI kota ini” sebutnya.
Pertina kota Sawahlunto diajang pra Proprov di Bukittinggi berhasil meraih 1 emas oleh Fauzi Ahmad (52 kg), petinju Abdi Hamzah (46 kg) medali perak dan petinju putrid Wulandari medali perunggu.
Discussion about this post